Find Us On Social Media :

Mulai dari Pattimura Hingga Tan Malaka, Inilah para Pahlawan Tanpa Makam di Indonesia

By Ade Sulaeman, Jumat, 10 November 2017 | 13:45 WIB

Ada tujuh kriteria untuk menentukan seseorang berhak menerima gelar Pahlawan Nasional.

Intisari-Online.com – Indonesia mempunyai banyak Pahlawan Nasional yang diangkat sejak 1959, baik yang berjuang sebelum maupun sesudah kemerdekaan.

Beberapa meninggal dan dimakamkan ketika diasingkan Belanda (Tjut Nyak Dien di Sumedang atau Tuanku Imam Bonjol di Manado).

Tapi ada juga yang makamnya belum ditemukan.

--

(Baca juga: Saat 'Pahlawan' Jadi Lawan: Tangis Bung Karno saat Harus Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo)

Sedikitnya ada dua orang pahlawan yang dimakamkan di mancanegara, yakni Tuanku Tambusai (1784 - 1882) di Negeri Sembilan (Malaysia) dan Syekh Jusuf Tajul Khalwati (1626 - 1699) di Cape Town (Afrika Selatan).

Uniknya (atau repotnya?), penduduk setempat di Goa, Sulawesi Selatan, Banten, dan Madura percaya bahwa makam Syekh Jusuf juga berada di daerah mereka.

Bangkai pesawat di Puncak

Terdapat pula beberapa orang pahlawan nasional yang tidak diketahui makamnya. Beberapa di antaranya tewas dalam pertempuran di laut atau di udara seperti Martha Christina Tiahahu yang jenasahnya berada di Laut Arafuru (antara P. Buru dan P. Tiga).

Komodor Josaphat Sudarso gugur sewaktu bertempur dengan Belanda dalam rangka Pembebasan Irian Barat di Laut Aru. Abdurrachman Saleh dan Adisucipto ditembak ketika akan mendarat di Yogyakarta semasa revolusi kemerdekaan.

Sedangkan Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi mengalami kecelakaan pesawat di Tanjung Hantu, Malaysia. Jenazahnya baru dikembalikan ke Indonesia tahun 1975 dan dimakamkan di TMP Kalibata.