Find Us On Social Media :

Clare Wolfowitz, ‘Wong Ndeso Amerika’ yang Cinta Mati dengan Tokoh Wayang Bima

By Ade Sulaeman, Selasa, 7 November 2017 | 16:00 WIB

"Saya punya orang tua di sini, saya punya keluarga di Yogya," katanya sekali waktu seperti yang dikutip Harian Kompas.Yang dimaksud tentu saja keluarga Dr. Soetarto, yang tinggal di Jl. Jetis (kini Jl. A.M. Sangaji), Yogyakarta.

Sayangnya, suami-istri Soetarto kini sudah tiada. Clare dan keluarga menyempatkan diri khusus terbang ke Yogya waktu Dr. Soetarto meningal dunia, Agustus tahun lalu.

"la seorang dokter yang rajin sekali. "la bekerja sejak pagi di rumah sakit, dan biasanya baru pulang ke rumah pukul 21.00 dari klinik pribadinya," begitu kesan Clare tentang bekas induk semangnya.

Ibu Soetarto yang aslinya bernama Dahlia sudah lebih dulu meninggal dunia, 1973. Untuk mengenang kebaikannya, Clare memberi anaknya yang ketiga nama Rachel Dahlia.

"Ibu Clare sudah minta izin pada kami untuk memakai nama ibu bagi anaknya," kata Ny. Rini Baroto Sarjadi, salah seorang anak Dr. Soetarto.

Meski merasa senang waktu akan ikut suaminya bertugas di Indonesia, Clare juga mengaku merasa sangat takut.

"Saya tidak tahu sudah seberapa jauh Indonesia berubah. "Ternyata, it feels the same. Tradisi di sini sudah berusia ratusan tahun; jadi waktu 25 tahun mungkin tidak berarti apa-apa."

Namun, menurut Clare, ada satu hal lagi yang lebih menakutkannya, yakni menjadi istri duta besar. "Saya 'kan belum pernah menjadi nyonya duta besar," katanya sambil tertawa.

"Ternyata, hal ini pun tak apa-apa. Orang tidak menuntut apa-apa dari saya. Mereka hanya ingin kenal saja. Menurut perasaan saya, orang Indonesia selalu melihat langsung pada pribadi, begitu mereka melewati perkenalan pertama."

"Apakah menurut Anda, pengalaman ikut program AFS banyak bermanfaat bagi Anda dalam menjalankan tugas sebagai nyonya duta besar di sini?"

"Oh, there's no question. Jelas sekali!" Kata Clare tegas.

Paul ternyata lebih ahli