“Bola bercahaya itu muncul dari balik pepohonan dan bergerak ke arahku.”
Bola cahaya itu terus bergerak dan akhirnya menghilang. Lenyap.
“Anak-anak yang berjalan di halaman secara emosional saling bercerita tentang fenomena yang tidak biasa, menyebut kata-kata ‘alien’, ‘portal ke dimensi lain’, dan sejenisnya,” tambah Anisimov.
“Saya keluar untuk merokok dan mengira it adalah akhir dari dunia,” Vasily Zubkov bersaksi di media sosial khas Rusia, VK.
“Alien tiba,” tulis Anastasia Boldyreva di status media sosialnya.
Yang lain lalu bilang, “Ini adalah celah dalam ruang-waktu kontinum.”
Ternyata, tak seorang pun yang akurat menyebut apa yang sebenarnya telah terjadi.
Hingga akhirnya…
Selama akhir pekan ini, Kementerian Pertahana Rusia menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin malam ketika munculnya bola cahaya itu secara pribadi mengontrol serangkaian peluncuran rudal balistik dan peluru kendali nuklir.
Rudal-rudal itu kemudian meledak di langit setelah diluncurkan dari Laut Barents di Samudra Arktik, Laut Okhotsk di Jepang, dan Plesetsk Cosmodrome di barat.
Plesetsk Cosmodrome adalah sebuah fasilitas peluncuran luar angkasa yang terletak di sekitar 800 km sebelah utara Moskwa dan selatan Arkhangelsk.
(Baca juga: Misteri Masalembo, Segitiga Bermuda Versi Indonesia: Mistik atau Fenomena Alam?)
Bola yang bercahaya sebenarnya adalah roket-roket dari rudal balistik topol antarbenua (ICBM) yang diluncurkan dari Plesetsk.
Ledakannya yang perlahan menghilang—yang membumbung tinggi di atas atmosfer—menangkap bayangan hantu dari sinar matahari sesaat setelah matahari terbenam.
Begitulah bagaimana bola cahaya di atas Siberia muncul.