5 Hal yang Tak Kalah Mematikannya dengan Rokok, Salah Satunya Duduk Sepanjang Hari

Mentari DP

Penulis

Walau tingkat orang merokok telah menurun di Amerika Serikat, tapi ada sejumlah faktor risiko yang menggantikannya menurut para ilmuwan.

Intisari-Online.com – Merokok, salah satu kebiasaan paling tidak sehat di dunia.

Untungnya, menurut sebuah studi, tingkat orang merokok telah menurun dari 42% di tahun 1965, menjadi hanya 15% di Amerika Serikat.

Tapi, menurut ilmuwan, ada sejumlah faktor risiko yang menggantikannya.

Inilah faktor risiko yang menurut ilmuwan hampir sama mematikannya dengan rokok dilansir sciencealert.com.

(Baca juga:Tak Cuma Rokok, Kurangi Konsumsi Zat Ini Juga Penting untuk Menjaga Jantung Kita)

(Baca juga:Menurut Penelitian, Malas Gerak Lebih Berbahaya Dibanding Merokok)

1. Kesendirian

Julianne Holt-Lunstad, seorang profesor psikologi di Universitas Brigham Young, menemukan bahwa kesendirian mengurangi rentang kehidupan manusia setara dengan merokok 15 batang sehari.

2. Duduk sepanjang hari

Duduk sepanjang hari meningkatkan risiko sakit kanker yang berbeda, menurut sebuah studi tahun 2014.

Setiap dua jam dalam duduk meningkatkan risiko orang terhadap kanker usus, endometrium, dan paru-paru.

3. Kurang tidur

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyebut kurang tidur sebagai masalah kesehatan masyarakat.

Karena sekitar 50 sampai 70 juta orang memiliki gangguan tidur.

Padahal menurut Profesor Valery Gefarov, dari WHO, tahun 2015 telah mencatat bahwa kurang tidur meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung ke tingkat sama seperti merokok.

4. Berjemur

Pada tahun 2014, periset mempublikasikan sebuah penelitian di JAMA bahwa orang yang terkena sinar matahari di dalam ruangan saja bisa terkena kasus kanker kulit apalagi orang yang berjemur di bawah sinar matahari langsung.

(Baca juga:Yuk, Sayangi Jantung dengan Mengurangi Garam dan Menghentikan Kebiasaan Merokok)

5. Pola makan yang salah

Pada tahun 2016, peneliti mempelajari risiko kematian akibat pola makan yang buruk dan melakukan diet yang salah.

Hasilnya tingkat kematian akibat pola makan yang salah melebihi orang yang merokok.

Artikel Terkait