Find Us On Social Media :

Dibuat Kucing-Kucingan, Pesawat Tempur Nazi Ini Jadi Raja Medan Perang dan Merontokkan Puluhan Ribu Pesawat Sekutu

By Moh Habib Asyhad, Senin, 30 Oktober 2017 | 09:30 WIB

Pesawat yang diberi nomor Bf-109 A ini mulai dipasangi beragam persenjataan dan menjadi model bagi pesawat-pesawat Bf-109B yang menyusul diproduksi.

Pesawat-pesawat Bf -109B yang kemudian dikirim ke Luftwaffe pada musim semi 1937 memiliki mesin berdaya lebih kuat, yakni Jumo 210 D 474 kW untuk Bf 109B-1dan Jumo 210E 477 kW untuk Bf-109 B-2.

Mesin yang selanjutnya digunakan untuk varian Bf-109 B-2 yang menggunakan baling-baling dari bahan metal bahkan memiliki daya lebih besar, Jumo 210G 500 kW.

Setelah semua prototipe Bf -109 B diterima oleh Jerman, produksi Bf-109 untuk Luftwaffe pun terus ditingkatkan.

Pada awal 1937, sejumlah Bf-109 yang diterima Luftwaffe sudah bisa terwadahi dalam bentuk fighter unit atau skuadron.

Unit yang kemudian dibentuk oleh Luftwaffe adalah JG 132 Richthofen .

Mentalitas Luftwaffe sewaktu menginginkan Bf-109 adalah untuk segera mencoba dalam pertempuran yang sebenarnya.

Maka ketika Perang Saudara Spanyol berkobar pada 1936 hin gga 1939, Luftwaffe diam-diam mengirmkan tiga prototipe  Bf-109 untuk membantu pemerintah resmi Republik Spanyol yang saat itu dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco.

Pilot-pilot sukarelawan Luftwaffe penerbang Bf-109 yang dikirim ke front Spanyol untuk bertempur kemudian dikenal sebagai Legion Condor.

Berkat misi tempur di Spanyol, Luftwaffe langsung memberikan penilaian positif untuk mengembangkan Bf -109 sebagai pesawat tempur masa depan.

Penilaian positif tentang keunggulan Bf-109 yang kemudian merupakan pengganti bagi pesawat biplane, Heinkel He-51.

Itu sengaja tidak disampaikan ke pemerintah Spanyol agar misi rahasia Luftwaffe telah terlibat dalam Perang Saudara di Spanyol tidak terungkap.

Ketika pada PD II, Bf-109 dikerahkan untuk menggempur Sekutu, kehebatan Bf-109 dalam pertempuran udara langsung membuat kocar-kacir  pilot-pilot tempur Sekutu.

Lebih dari 15 ribu unit psawat tempur Sekutu dirontokkan oleh para pilot Bf-109 Nazi. Sedangkan pesawat tempur Rusia yang dirontokkan oleh para pilot Bf-109 jumlahnya  lebih dari 20 ribu unit.

Hingga PD II berakhir pesawat Bf-109 telah diproduksi hingga lebih 30 ribu unit, suatu jumlah yang luar biasa mengingat pada awalnya Bf-109 diproduksi secara kucing-kucingan.