Find Us On Social Media :

Dibuat Kucing-Kucingan, Pesawat Tempur Nazi Ini Jadi Raja Medan Perang dan Merontokkan Puluhan Ribu Pesawat Sekutu

By Moh Habib Asyhad, Senin, 30 Oktober 2017 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Jauh-jauh hari sebelum Perang Dunia II meletus, persisnya pada 1930, Angkatan Udara Jerman Luftwaffe telah memiliki rencana mutakhir untuk memiliki pesawat pembom tempur.

Acuan Luftwaffe guna mewujudkan pesawat impian itu adalah rancangan pesawat tempur yang dibuat oleh Willy Messerschmitt bernama Bf -108.

Sebagai pesawat tempur yang sudah teruji kemampuannya, Bf-108 merupakan pesawat andalan Luftwaffe pada masa itu.

Tapi karena tipe Bf-109 sangat dibutuhkan, Lufwaffe lalu memerintahkan  Messerschmitt dan industri pesawat Jerman, Arado, Focke Wulf, dan Heinkel, segera mewujudkan rancangannya.

Tapi dari sekian industri penerbangan yang ditawari Luftwaffe hanya Heinkel yang serius menanggapi kompetisi dan dipercaya untuk memproduksi 10 unit prototipe He-112 dan Bf 109.

Setelah mendapat persetujuan Luftwaffe, Heinkel kemudian melaksanakan  proses produksi massal prototipe Bf-109 di Spanyol.

Jerman sengaja memproduksi Bf-109 secara kucing-kucingan di Spanyol karena masih terikat dengan perjanjian (Versailles Treaty)  yang ditandangani setelah Jerman dinyatakan kalah dalam Perang Dunia I.

Salah satu poin perjanjian yang tertuang di Versailles Treaty adalah pelarangan militer Jerman untuk memiliki tank, pesawat tempur, dan senjata berat lainnya.

Untuk mengurangi kecurigaan negara-negara pemenang perang (PDI) khususnya Sekutu, Luftwaffe sengaja menggunakan mesin Rolls Royce  bagi Bf-109 produksi pertama dan diimpor dari Inggris.

Penggunaan mesin Rolls Royce bagi kesuksesan produksi pertama itu merupakan hal yang ironis karena dalam PD II, Bf-109 merupakan pesawat andalan yang digunakan untuk menggempur ke Inggris dalam Battle of Britain.

Prototipe pesawat tempur Bf-109 yang dipasangi mesin Rolls Royce Kestrel 610 hp (455-kW) sukses diterbangkan ke Augsburg, Jerman, pada September 1935.

Tapi empat bulan kemudian Bf-109 yang dikirim dari Spanyol ke Jerman sudah menggunakan mesin buatan industri pesawat Jerman, Junker Jumo 210 A 610 hp (455 kW).