Find Us On Social Media :

Sindrom Cotard, Masalah Kejiwaan di Mana Orang Berpikir Dirinya Sudah Mati

By Mentari DP, Rabu, 25 Oktober 2017 | 18:20 WIB

Salah satu pasien, Esme Weijun Wang, menceritakan pengalamnnya selama dua bulan menderita sindrom ini.

(Baca juga: Jangan Terbalik-balik, Begini Membedakan Sindrom Kelelahan kronis dengan Kelelahan Biasa)

(Baca juga: Remaja Ini Tewas Setelah Memakan Rambutnya Sendiri: Apa Itu Sindrom Rapunzel?)

Wang menjelaskan bahwa setelah berminggu-minggu kehilangan “perasaan realiatasnya”, dia terbangun dan mengatakan kepada suaminya bahwa dia benar-benar meninggal sebulan sebelumnya, ketika dia pingsan di pesawat.

“Saya yakin bahwa saya telah meninggal dalam penerbangan itu dan saya berada di alam baka tapi tidak menyadarinya,” ucap Wang.

Tahun 2013, seorang pria Inggris bernama Graham didiagnosis menderita sindrom Cotard. Dia percaya bahwa dia telah mati setelah usaha bunuh diri akibat depresi berat.

“Saya tidak perlu makan, berbicara, atau melakukan apapun,” tutur Graham.

Untungnya kondisi Graham berangsur membaik dengan terapi psikoterapi dan pengobatan.