Find Us On Social Media :

Menjadi Seorang Ibu, Otak Perempuan Mengalami Perubahan agar Mudah Beradaptasi

By Ade Sulaeman, Rabu, 25 Oktober 2017 | 15:30 WIB

Hoekzwma, salah satu periset yang terlibat yang bekerja di Universitas Barcelona,menjelaskan bahwa perubahan tersebut bisa menjadi mekanisme menyiapkan ibu dari sisi adaptasi dan kebutuhan emosional dengan anak yang baru lahir.

(Baca juga: Teganya, Ibu Ini Mengeringkan Tubuh Anaknya Layaknya Menjemur Pakaian Basah!)

(Baca juga: Ibu yang Bekerja Memang Hebat, tapi Ayah Juga Wajib Membantu Ya)

Namun perubahan volume materi abu-abu ini tidak terjadi pada ayah.

Dengan demikian, periset menyimpulkan bahwa perubahan tersebut terjadi saat masa kehamilan ibu, meski faktor lingkungan juga dapat dilibatkan.

Menurut Hoekzema, perubahan ini juga konsisten.

Bahkan periset dapat menebak perempuan mana yang sudah pernah hamil atau baru pertama kali hamil.

Meski belum secara pasti dipahami mengapa ada pengurangan materi abu-abu dalam proses kehamilan, respon empati disebut-sebut terkait dengan proses tersebut.

Pengurangan volum materi abu-abu ini juga ternyata mempengaruhi ketertarikan ibu pada bayinya.

Semakin banyak pengurangannya, semakin tertarik seorang ibu terhadap bayinya.

Tentu saja penelitian ini butuh data lebih lanjut dengan penelitian berikutnya untuk semakin memperkuat hasilnya.

(Baca juga: Duh, Semakin Hari, Semakin Banyak Bayi yang Terlahir Sebagai ‘Pecandu’. Ibu Bertanggung Jawab)