Jet Tempur F-4 Terbakar: Sebagai Negara Kaya, Jepang kok Masih Mau Memakai Pesawat Tua?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Angkatan Udara Jepang masih mengoperasikan puluhan jet tempur F-4 Phantom II yang pernah dioperasikan oleh USAF pada Perang Vietnam.

Intisari-Online.com -Dalam perkembangan produksi pesawat tempur, Jepang sebenarnya sudah bisa membuat pesawat berteknologi siluman alias stealh.

Salah satu pesawat buatan mereka, Mitsubishi X-2 Shinshin, juga sudah beroperasi.

(Baca juga:(Video) Momen Dramatis saat Pilot Pesawat Tempur Selamatkan Diri dari Pesawat Mereka yang Terbakar)

Meski begitu, uniknya Angkatan Udara Jepang masih mengoperasikan puluhan jet tempur F-4 Phantom II yang pernah dioperasikan oleh USAF pada Perang Vietnam.

Sebagai jet tempur buatan AS, F-4 diproduksi dari tahun 1958 -1981. Pesawat jenis ini pernah dioperasikan oleh sejumlah negara seperti Mesir, Isreal, Iran, Jerman, Australia, Korea Selatan, Spanyol, dan lainnya.

Hingga saat ini hanya Iran dan Jepang yang masih mengoperasikan F-4.

Iran “terpaksa” meng-upgrade F-4 sendiri karena sudah tidak ada suku cadang yang diproduksi.

Sedangkan Jepang juga tetap memelihara F-4 secara maksimal karena setelah Perang Dunia II, Jepang dilarang memproduksi jet tempur oleh Amerika Serikat.

Larangan AS atas Jepang itu akhirnya mengendor dengan diizinkannya Negeri Sakura itu memproduksi Shinshin dalam jumlah terbatas.

AS bahkan sudah mengizinkan Jepang untuk memiliki ratusan jet tempur siluman F-35 Lighting II dengan cara membelinya dari AS.

Di AS, puluhan F-4 sebenarnya masih bisa terbang tapi sudah diubah menjadi drone untuk dijadikan sasaran rudal jet tempur yang sedang diuji persenjataannya.

(Baca juga:Unit 731, Proyek Rahasia Militer Jepang untuk Memproduksi Senjata Biologi dan Menggunakan Manusia sebagai Kelinci Percobaannya)

Maka jika dalam usianya yang lebih 35 tahun F-4 milik Jepang terbakar saat mau diterbangkan di pangkalan udara Ibaraki itu bisa dimaklumi.

Apalagi para pilotnya ternyata bisa menyelamatkan diri.

Insiden itu benar-benar suatu kemujuran sekaligus menunjukkan tim pemadam kebakaran Jepang telah bekerja secara profesional. Persoalannya, kenapa Jepang masih mau mengoperasikan pesawat tua itu?

Artikel Terkait