Find Us On Social Media :

640 Tahun Terlambat ‘Menyusul’ Rombongan Hayam Wuruk yang Tengah Pesiar

By Ade Sulaeman, Rabu, 18 Oktober 2017 | 19:00 WIB

Setelah menikmati pemandangan alam sebentar, berupa tempuran (tempat pertemuan sungai-sungai kecil menjadi Sungai Brangkal), rombongan pun menggelinding ke arah tenggara mencari lokasi Pikatan dan Wewe.

Di luar dugaan, Wewe ditemukan lokasinya, yaitu di tepi S. Pikatan. Tepatnya, di Desa Karangbening, Kecamatan Gondang, berjarak 2,4 km dari Candilima.

(Baca juga: Angka-angka Misterius di Candi Borobudur Ini Tunjukkan Betapa Penuh Perhitungannya Pembangunan Candi Ini)

(Baca juga: 1.999 Lampion Mengudara, Suasana Sakral nan Indah di Atas Candi Borobudur)

Dilihat di peta, tampak jelas Candilima, Pikatan, dan Wewe terletak di lahan berbentuk kipas fluvio vulkanik.

Prof. Dr.Sutikno dari Fakultas Geografi UGM, dalam buku "700 Tahun. Majapahit" (1993) menyatakan bahwa bentuk lahan kipas fluvio vulkanik mempunyai ciri-ciri topografi menyerupai bentuk kipas yang terbentuk oleh proses fluvial dengan material bahan vulkanik.

Pembentukan kipas itu diakibatkan oleh aliran sungai yang berasal  dari gunung api Anjasmoro dan Welirang yang mengalir ke arah barat melalui daerah dengan perubah sebut mengalir di daerah yang relatif berlereng terjal kemudian mengalir ke daerah yang relatif datar seperti terjadi di hulu S. Brangkal di sebelah tenggara Trowulan (Sutikno 1993: 20).

Pembentukan kipas fluvio vulkanik dimulai dari pertemuan S. Brangkal dan S. Boro di sekitar daerah Baurena dan Desa Jetis.

Batanya dijadikan bahan semen

Di Dusun Wewe, para penumpang Hiace keluar dari mobil dan menyebar mencari pecahan kerarhik. Sampai ke belakang rumah salah seorang penduduk mereka tampak ternganga sekaligus pening melihat peninggalan yang ada.

Di situ terlihat sisa-sisa  bangunan tempat tinggal kuno berkesan mewah dari bata, persis seperti permukiman elite Majapahit yang terdapat di situs Trowulan.

Bedanya, cuma dalam ukuran yang lebih kecil. Bangunan megah masa Majapahit itu dilengkapi pula dengan sumur-sumur berdinding tanah liat, dan perlengkapan rumah-tangga berupa keramik-keramik dari Cina dan Vietnam yang terserak begitu saja di permukaan tanah!

(Baca juga: TN Komodo, Pulau Wayag, dan Borobudur Masuk Daftar 20 Tujuan Wisata yang Wajib Dikunjungi di Dunia)