Find Us On Social Media :

Aktivitas Satu Jam Seminggu Ini Bisa Atasi Depresi

By Agus Surono, Selasa, 10 Oktober 2017 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com – Jangan anggap enteng depresi. Tak berlebihan kalau Hari Kesehatan Sedunia 2017 kali ini mengangkat tema soal depresi.

“Depression: Lets Talk” begitu jargon tema HKS 2017 yang dinasionalkan menjadi “Depresi: Yuk Curhat!”

Depresi adalah sebuah keadaan yang memiliki gejala berupa rasa sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat untuk melakukan kegiatan yang biasa disukai, diikuti penurunan kemampuan menjalankan kegiatan yang biasa dilakukan.

“Diperkirakan sebanyak 4% dari total populasi mengalami gejala depresi. Kondisi ini berkorelasi karena memperparah beberapa penyakit tidak menular seperti, diabetes, penyakit jantung, bahkan stroke. Untuk itulah depresi perlu diketahui, perlu disadari agar dapat dikelola dan ditanggulangi (treatable)', kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. H.M. Subuh, MPPM, pada kegiatan Temu Media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, medio April silam.

Sebuah fakta yang perlu diketahui, depresi yang berlarut-larut dan tidak ditangani dapat mengantarkan pada tindakan bunuh diri. Hampir 800.000 kematian akibat bunuh diri terjadi setiap tahun terjadi di dunia atau dengan kata lain setiap 40 detik seorang meninggal karena bunuh diri.

(Baca juga: Terlalu Banyak Tidur Ternyata Tanda Depresi!)

Di tengah himpitan pekerjaan dan hiruk pikuk kota besar, sepertinya sulit untuk menghindari dari depresi. Padahal ada cara yang mudah dan murah untuk mengatasi depresi.

Berolahraga!

Menjamurnya olahraga lari di hampir semua kalangan ternyata memberikan dampak yang sangat baik untuk melawan depresi. Mereka yang sudah keranjingan lari akan merasakan hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan mental.

Penelitian telah lama mengungkapkan hasil bahwa endorfin, zat kimia mirip opiat yang membanjiri otak setelah latihan secara intens mampu bertindak sebagai penyangga terhadap pikiran dan perasaan depresi.

Tapi kita tak perlu berlatih sampai ngos-ngosan untuk memperoleh manfaat “mind-body” ini. Sebuah penelitian baru di Australia menemukan bahwa dengan berolahraga ringan pun – sedikitnya sejam seminggu - dapat meningkatkan mood seseorang, berapapun umur atau jenis kelaminnya.

Salah seorang peneliti, Dr. Samuel Harvey yang merupakan profesor kedokteran di Black Dog Institute di University of New South Wales, menyatakan bahwa ia telah mengetahui soal peran olahraga dalam pencegahan depresi. “Namun ini adalah pertama kalinya kami dapat mengukur potensi pencegahan aktivitas fisik dalam hal mengurangi tingkat depresi di masa depan," tambahnya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada 3 Oktober di American Journal of Psychiatry, para peneliti melihat data dari Health Study of Nord-Trøndelag County (studi HUNT), salah satu survei kesehatan berbasis populasi yang paling ekstensif yang pernah dilakukan. Secara khusus, mereka melacak tingkat olahraga dan gejala depresi pada hampir 34.000 orang dewasa Norwegia antara Januari 1984 dan Juni 1997.