Ternyata Gangguan Kecemasan Sama Seperti Depresi

Mentari Desiani Pramudita

Editor

Ternyata Gangguan Kecemasan Sama Seperti Depresi
Ternyata Gangguan Kecemasan Sama Seperti Depresi

Intisari-Online.com- Anda sering merasa cemas? Jangan sepelekan hal tersebut. Karena dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa sering merasa cemas sama seperti mengalami depresi.

Gangguan kecemasan bisa disebut Anxiety Disorders. Ini seperti gangguan kecemasan sosial, panik, sampai fobia. Walau jenis gangguan ini sering terjadi pada sebagian orang namun menurut National Institute of Mental Health ada beberapa hal yang dapat menyebabkan itu semua.

Penelitian ini dijelaskan dalam sebuah jurnal yang berjudul Brain and Behavior. Ia mencoba menganalisis kelompok-kelompok masyarakat yang seperti apa dan di mana yang paling beresiko menderita gangguan kecemasan. Hal ini didasari oleh 48 penelitian sebelumnya.

Hasilnya ditemukan wanita dua kali lebih banyak menderita gangguan kecemasan daripada pria. Lalu orang dewasa di atas usia 35 tahun dan mereka penderita kardiovaskular, diabetes, kanker, atau COPD (penyakit menghambat aliran udara) juga mengalami gangguan kecemasan dibanding lainnya.

Selain soal individu, lokasi ternyata cukup berpengaruh. Dalam penelitian disebutkan, empat dari 100 orang di dunia mengalami gangguan kecemasan. Masyarakat dari Amerika Utara mendapat posisi paling tinggi yaitu rata-rata delapan dari 100 orang. Sementara masyarakat dari Asia Timur paling rendah dengan rata-rata tiga dari 100 orang.

Olivia Remes, peneliti mengatakan hasil ini cukup meningkatkan gangguan kecemasan kepada masyarakat. “Depresi itu penting. Tapi cemas tak kalah pentingnya,” kata Olivia.

Psikolog dari klinis New York, Dr. Ben Michaelis, PhD malah berpikir untuk mereka yang mengalami gangguan kecemasan segera ke psikolog.

“Saat orang berkonsultasi, ternyata banyak ditemukan gangguan kecemasan di dalamnya. Seperti bicara di depan publik atau menghadapi situasi baru. Jangan sampai gangguan itu menganggu momen-momen indah Anda. Jadi, berkonsultasilah,” jelas Dr. Ben.