Hasilnya, selama empat minggu para periset menemukan bahwa tikus yang diberi ekstrak teh hitam atau hijau telah kehilangan berat badannya dibanding kelompok lainnya.
Tidak hanya menurunkan berat badan, pada kelompok tikus ekstrak teh hitam juga menunjukkan adanya peningkatan Pseudobutyrivibrio, bakteri yang secara khusus menargetkan metabolisme.
Selama ini ada banyak studi yang memuji manfaat kesehatan teh hijau, namun studi ini mengungkap manfaat polifenol yang ditemukan dalam teh hitam.
“Senyawa dalam teh hitam dapat merangsang produksi asam lemak rantai pendek di dalam usus dan telah terbukti dapat meningkatkan tingkat metabolisme seseorang,” jelas Susanne Henning, penulis utama studi ini dilansir dari independent.co.uk.
Dengan hasil ini, Henning menyarankan agar orang mau mulai meminum teh hitam.