Find Us On Social Media :

Hati-hati, Inilah Lima Kondisi Psikologis yang Muncul Akibat Terlalu Kecanduan Facebook

By Ade Sulaeman, Jumat, 29 September 2017 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com—Rasanya Anda tidak bisa lagi lepas dari Facebook? Kemungkinan besar Anda ketagihan alias candu!

Herankah Anda mengapa bisa begitu candu, walau yang ditawarkan di media sosial itu hanyalah informasi yang sama setiap hari?

Kemungkinan besar karena ada sisi psikologis dari diri kita yang langsung disentuh olehnya.

Laman Lifehack, memberi jawabannya untuk kita pahami bersama:

1. Kesenangan men-scrolling Facebook merupakan gejala dari penundaan

Kita selalu dapat berselancar di Facebook tanpa batas.

Akan selalu ada informasi baru, unggahan baru, postingan status baru, yang membuat kita ingin dan ingin terus melakukannya.

Akhirnya, produktivitas terganggu.

2. Keinginan selalu berbagi di Facebook adalah gejala kesepian dan butuh pengakuan

Media sosial ini sama seperti tayangan reality show TV yang kalau terlalu lama ditayangkan akan membosankan.

Apakah perlu mengunggah status hingga 10 kali sehari hanya untuk memberi tahu menu makan siang?

Sebetulnya tidak semua orang ingin tahu mengenai itu.

Namun ternyata masih banyak orang melakukannya, dengan tujuan pengakuan.

3. Facebook seolah menggantikan kasih sayang dan kepedulian yang kita anggap tidak diterima di dunia nyata

Pertemanan di Facebook dianggap lebih besar derajatnya ketimbang pertemanan di dunia nyata.

Hal ini membuat keinginan untuk terus berkenalan dan bergaul di Facebook semakin tinggi.

4. Terobsesi mengecek notifikasi menandakan gejala tidak sabar dan cenderung ingin menyenangkan orang lain.

Media sosial memenuhi kebutuhan manusia yang ingin dipuji secara instan, salah satunya melalui like, comment, dll.

Otak bereaksi ketika notifikasi muncul, seolah ada kesenangan ketika ada orang yang merespons unggahan kita di media sosial.

Ketika seseorang mendapat like, ia merasa bangga dan bahagia.

5. Kepo dan Fomo!

Seorang bisa mengalami rasa takut tertinggal atau takut ketinggalan dalam segala hal alias fear of missing out (FOMO).

Ia merasa tertinggal jika ia tidak melakukan hal yang sama seperti pengguna Facebook lainnya.

Juga takut jika ia ketinggalan informasi yang ada di Facebook