Find Us On Social Media :

Tentang Alimin yang Pernah Minum Air Seni Sendiri dan ‘Ketrucut’ karena Teriak ‘Hidup Bung Karno’

By Ade Sulaeman, Rabu, 27 September 2017 | 14:20 WIB

Tetapi rapat umum atau rapat raksasa untuk menggelorakan semangat perjuangan sudah merupakan mode.

Hampir tiap parpol silih berganti mengadakan rapat umum di Alun-Alun Lor. Sedangkan partai gurem, yang tahu bahwa partainya tidak akan mendapat pengunjung yang banyak, cukup di Sobo Harsono, bekas gedung bioskop di Alun-Alun Lor juga.

Dalam rapat raksasa itulah Alimin mengisahkan pengalamannya. Mengutarakan petualangannya selama dia meninggalkan Tanah Air, dan kemudian menetap di Tiongkok.

Berkata ia antara lain, bahwa sebenarnya revolusi di Indonesia yang kita lakukan sekarang ini bukan apa-apa, jika dibanding dengan revolusi di Tiongkok.

Di Indonesia ini masih sorga.

Sebab, di Tiongkok sana, kata Alimin, dia terpaksa minum air kencingnya sendiri, karena sudah lama sekali dalam perjalanan (march) tidak menemukan air setetes juapun.

Ketiga kalinya saya melihat Alimin, sewaktu dia berpidato dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan untuk kaum minoritas.

Tempat pertemuan itu di bangsal Kepatihan Danurejan. Di situ Alimin selain menguraikan perlawatan serta pengalamannya di Tiongkok, juga menganjurkan agar warganegara keturunan Cina menganggap Indonesia sebagai Tanah Air mereka.

Pidatonya itu diselang seling bahasa Indonesia dan Cina, sehingga para pendengar dari kalangan keturunan Cina kadang-kadang terdengar ketawanya.

Karena CC PKI tempatnya di Solo, maka Alimin-pun kemudian menetap di Solo. Selama di Solo inilah dia berdiam dibelakang Loji Gandrung.

Wartawan “Antara" yang bernama Soeroto diketahui hampir tiap hari datang ketempat Alimin, dan mendapatkan kursus-kursus darinya.