Intisari-Online.com - Jika berbicara penjahat perang, nama Adolf Hitler paling sering terucap, padahal Amerika Serikat sering 'mencicil' kejahatan perang dalam berbagai peperangan.
Ya, negara adidaya yang selalu mengagung-agungkan Hak Asasi Manusia (HAM) itu beberapa kali terbukti melakukan kejahatan perang.
Meski mungkin skalanya tidak sebesar aksi genosida yang dilakukan Nazi-nya Adolf Hitler terhadap bangsa Yahudi di Jerman.
Salah satu kejahatan perang yang pernah mencoreng wajah militer AS, bahkan dianggap sebagai yang terburuk, adalah tragedi My Lai.
Tepat pada 16 Maret 1968, satu peleton tentara Amerika Serikat melakukan pembantaian warga sipil di My Lai, dekat pantai utara Vietnam Selatan.
Peristiwa tersebut dirahasiakan selama hampir dua tahun sebelum kemudian dikenal sebagai Pembantaian My Lai yang bersejarah.
Melansir History, pada Maret 1968, satu peleton tentara dari Charlie Company menerima kabar bahwa gerilyawan Viet Cong berlindung di desa Son My, Quang Ngai.
Peleton tersebut pun memasuki salah satu dari empat dusun, My Lai 4, dalam misi pencarian dan penghancuran desa pada tanggal 16 Maret.