Penulis
Intisari-Online.com - Mobilitas warga dari satu kota ke kota lainnya menjadi salah satu hal yang membuat virus corona terus menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Imbauan pemerintah untuk tetap di rumah tidak cukup efektif untuk menghentikan mereka.
Bagaimana pun orang-orang masih harus bekerja untuk mencari nafkah.
Hal lainnya karena kegiatan ekonomi di ibu kota Jakarta mulai menurun sehingga para perantau memilih kembali ke kampung halaman.
Baca Juga: Jilat Toilet untuk Lakukan 'Coronavirus Challenge', Pria Ini Positif Virus Corona
Terjadinya kedatangan orang-orang dari luar kota membuat Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi membentuk Posko Gugus Tugas Covid-19 di lima titik perbatasan wilayah.
Kebijakan ini diambil oleh Dyah setelah lima warganya dinyatakan positif virus corona akibat mobilisasi pemudik yang terus berdatangan dari luar kota.
Posko Gugus Tugas Covid-19 ini akan didirikan di Jompo, Karangreja, Kutabawa, Padamara dan Bukateja.
Petugas yang terlibat yakni unsur gabungan TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan para relawan.
"Petugas melakukan pengecekan dan penyemprotan disinfektan kepada semua kendaraan yang masuk dari luar kota.
"Termasuk melakukan pengecekan dan pendataan terhadap penumpang yang mudik ke Kabupaten Purbalingga," katanya.
Seluruh pendatang yang masuk, lanjut Dyah, akan dipasang sebuah gelang karet sebagai identitas.
Sehingga, seluruh pendatang yang masuk tersebut akan berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Jadi seluruh masyarakat Purbalingga, jika melihat ada orang memakai gelang seperti ini, maka harus dipastikan orang tersebut melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," jelasnya.
Dyah menegaskan, gelang tersebut tidak boleh dilepas selama masa karantina.
Sebab akan ada sanksi khusus apabila gelang tersebut sampai ketahuan dilepas oleh penggunanya.
"Jadi mulai malam ini kami akan membentuk Posko Gugus Tugas Covid-19 di tingkat Kecamatan bahkan nanti sampai tingkat desa untuk bergerak bareng-bareng mengawasi," tegasnya.
Hingga Jumat (27/3/2020), total ODP di Purbalingga sebanyak 968.
Sementara PDP (pasien dalam pengawasan) ada 41 orang dimana lima dinyatakan positif dan lima dinyatakan negatif, sisanya masih menunggu hasil swab dari Jakarta dan Yogyakarta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perbatasan Purbalingga Dijaga Ketat, Pemudik Wajib Pakai Gelang Karet Sebagai Identitas