Kerinduan tidak cuma pada lagu dan gendingnya, tetapi juga pada gerak penarinya. Supinah mampu menampilkan semua gerakan dengan apik, bahkan ada beberapa yang terkesan erotik.
Mulai dari gerak sederhana yang diiringi gending Seblang-seblangan, sampai gerak sangat sulit dalam iringan gending Erang-erang.
Gerak pada gending Seblang-seblangan – dengan membungkukkan badan seraya menyapu-nyapukan sampur selendang ke tanah, menurut Supinah, bagaikan mencari sesuatu yang pernah hilang.
Barangkali, itulah yang dimaksud dengan "Ulihulihan", yang berarti "Harus diperoleh", yaitu jati diri sebagai manusia.
Perkawinan membunuh bakat
Sangat disayangkan, syair lagu pada gending gandrung yang jumlahnya cukup banyak, merupakan sastra lisan belaka.
Sama halnya dengan peninggalan sejarah dan budaya lain, hanya dikenal melalui tuturan. Bukan tulisan.
Hal inilah yang menyebabkan siapa pun yang ingin mempelajari kesenian tradisi, dan budaya masa lalu Using, selalu terbentur pada kesulitan langkanya referensi tertulis.
Maka, sudah menjadi akibat logis jika lirik lagu pada gending gandrung terdiri atas banyak versi. Tergantung seberapa jauh setiap penuturan dipahami lantas dituturkan kembali.
Salah satu yang dicatat pengamat bangsa Belanda bernama John Scholte, tertulis dalam buku Gandroeng van Banjoewangie, terbitan Java Iristituut, Tahun M, Solo, 1927.
Tapi pada umumnya, para penari dan penyanyi tidak mempedulikan versi-versi itu. Yang mereka lakukan hanyalah menyebutkannya begifu saja, menirukan "bunyi" yang pernah diudapkan para pendahulu.
Desa Olihsari, yang berjarak hanya 8 km dari pusat Kota Banyuwangi, sangat mudah dijangkau. Di dalamnya tdk ada keunikan ataupun ciri khusus, lantaran memang desa iasa.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR