Adonan yang sudah mengembang selanjutnya dipipihkan dan diisi dengan tumis daging ayam, lalu rumput laut, kemudian dilapisi tumis daging ayam lagi.
Setelah itu dibuat menjadi bentuk bulatan yang rapat. Di sinilah perlunya ketelatenan karena bulatan ini harus benar-benar rapat agar tidak pecah saat dipanggang.
"Kulit adonan tidak boleh terlalu tebal atau terlalu tipis,"kata Selvy.
(Baca juga: Masih Liburan Lebaran di Surabaya, Jangan Lupa Icip-icip Jajanan Pasar Blauran)
Bulatan kompyang digulingkan di atas biji wijen dengan sedikit ditekan agar wijen menempel rata.
Biji wijen sebelumnya telah dibasahi dengan air agar wijen lebih rapat dan lebih menempel di permukaan adonan.
Setelah dipanggang sekitar 20 menit, roti kompyang siap dinikmati. Taburan wijen di atas roti inilah yang membuat cita rasa kompyang jadi gurih.
Sedangkan isian tumis ayam manis dan rumput laut yang berwarna hitam menghadirkan rasa manis dan asin. Pas dengan rotinya yang empuk.
Kompyang paling cocok dinikmati sebagai teman minum teh atau kopi. Bisa juga dengan cara dicocolkan ke dalam sambal atau saus tomat.
Rotinya dijamin tetap empuk meskipun sudah lewat satu hari. Tanpa disimpan di kulkas, roti ini bisa tahan hingga tiga hari.
Kalau dimasukkan ke dalam kulkas, malah bisa empat hari. Jika hendak dinikmati, saran Ny Selvy, roti ini tinggal digoreng sebentar saja dengan sedikit margarin.
Satu hal yang harus diingat, Kompyang Yahud hanya dibuat jika ada pesanan. Karena itu, jika Anda berminat, sebaiknya pesanlah satu hari sebelum pengambilan.
Pesanan minimal yang bisa dilayani 25 buah. Roti ini memang cocok dijadikan oleh-oleh karena tahan lama meskipun tidak menggunakan bahan pengawet.
(Baca juga: Bisnis Truk Kuliner Makin Menggiurkan)
Rahasianya ya itu tadi, kompyang ini hanya dibuat berdasarkan pesanan.
Jadi benar-benar fresh from the oven. (Ana/Koes)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR