Advertorial

Tanaman Obat Tradisional Alami Anti-HIV Ternyata Banyak Terdapat di Indonesia

Adrie Saputra
K. Tatik Wardayati
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Tanaman obat ini dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat memerangi penyakit HIV, yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.
Tanaman obat ini dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat memerangi penyakit HIV, yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.

Intisari-Online.com – Berbagai cara dilakukan orang untuk menanggulangi AIDS yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh orang karena infeksi HIV.

Obat-obatan yang ada belum membuahkan hasil yang memuaskan.

Berbagai tanaman obat tradisional pun dilirik untuk memeranginya.

Berikut ini tulisan dr. Chairul dari Puslitbang Biologi LIPI, Tanaman Obat Tradisional Anti HIV, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1996.

Baca Juga : Sangat Mengerikan, dari Manakah Virus HIV Pertama Kali Disebarkan?

Virus penyebab AIDS yang sangat kompleks itu mudah sekali berubah sifat, menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan hidupnya.

Inilah yang menyulitkan para pakar menemukan obat penumpas yang tahan lama keampuhannya.

Berbagai jenis obat sintetis yang sudah dicoba sebelumnya memang efektif melawan virus HI, tetapi begitu virus itu bermutasi, obat jadi tak efektif lagi.

Baca Juga : Ingin Mengenyahkan Jerawat dengan Aman? Gunakan Tanaman Obat Berikut Ini!

Dampak sampingannya yang negatif juga tinggi, sedangkan proses pembuatannya sendiri masih rumit.

Obat itu jadi mahal, tapi "tidak janji".

Mencari yang alamiah

Kemudian, beberapa pakar farmakologi berusaha mencari zat aktif dari bahan alami.

Dengan disponsori GPA (Global Programme on AIDS) dan TRM (Traditional Medicine Programme) dari WHO, NCI (National Cancer Institute) di Washington, telah menguji keampuhan sejumlah tanaman obat tradisional dari seluruh dunia terhadap virus penyebab AIDS.

NCL menguji lebih dari 40.000 jenis tanaman obat, bakteri, lumut kerak dan ganggang yang hidup di laut in vitro (dalam tabung percobaan).

Dari pengujian itu ternyata hanya 15% yang berpotensi sebagai zat anti-HIV.

Sebagian besar (85%) tidak menunjukkan kegiatan itu.

Baca Juga : Tidak Perlu Albothyl, Tanaman Obat Berikut Ini Mampu Mendepak Sariawan, Tentunya dengan Aman

Berbagai jenis tanaman obat tradisional, seperti bawang putih, sambiloto, pepaya, ginseng, lidah buaya, jamur shitake, dan berbagai ramuan berupa umbi lili, obat Cina Fu zheng, dan obat Tibet Padma 28, sudah lama dipakai untuk menyembuhkan AIDS tanpa penjelasan ilmiah.

Setelah diuji in vitro, ternyata jamu-jamu itu memang benar anti-HIV.

Para pakar kemudian berupaya mengujinya in vivo (dalam tubuh makhluk hidup) lebih lanjut.

Berikut ini beberapa jenis tanaman obat yagn dicobakan pada pasien HIV di Afrika.

Diospyros usambarensis

Baca Juga : Sebelum Bronkitis Menjadi Radang Paru-paru, Sembuhkan dengan Obat Alami Ini

Sejenis kayu hitam. Sudah lama dikenal sebagai fungisida dan obt sitotoksik.

Ekstrak tanaman ini juga sudah diberikan kepada penderita AIDS di Cina dan Tanzania, baik dalam bentuk tunggal maupun diramu sebagai obat kombinasi dengan tanaman obat lain.

Sambiloto (andrographis paniculata)

Sejauh ini, sambiloto dipakai sebagai obat penyakit kulit oleh para dukun/tabib tradisional Indonesia.

Ternyata alkaloida andrografolida yang dikandungnya berkhasiat menghambat kegiatan virus HI.

Prunella vulgaris dan Viola yedoensis

Baca Juga : Obat Alami untuk Nyeri Gigi, dari Minyak Bunga Cengkih hingga Daun Jambu Biji di Depan Rumah

Yang ternyata mengandung senyawa sulfonat polisakarida.

Senyata ini menunjukkan kegiatan sebagai penghambat kegiatan virus HI.

Ganggang merah Schizeminia pacifica

Ganggang yang hidup di laut ini mengandung heparin dan dekstran sulfat.

Ternyata juga anti-HIV seperti senyawa sulfonat polisakarida.

Tanaman Trichosanthes kirilowi

Baca Juga : Jika Lidah Anda Memutih, Gunakan 7 Obat Alami Ini untuk Memulihkannya!

Biasa dipakai sebagai obat abortus di Cina, kini di Amerika Serikat dipakai secara tidak resmi sebagai obat AIDS, karena mengandung protein trikosantin.

Tanaman Glycyrrhiza uralensis (sejenis akar manis)

Senyawa glycyrrhizin dari tanaman tersebut, yang biasa dipakai dalam ramuan obat batuk hitam, ternyata bersifat anti-HIV juga.

Pemberian secara oral kepada pasien HIV ternyata bisa menyembuhkan pasien AIDS.

Beberapa jenis tanaman obat tradisional Indonesia kemudian juga diteliti oleh NCI Amerika Serikat, seperti pinang, belimbing wuluh, pepaya, pare, dan tempuyung yang sudah amat biasa kita kenal sebagai jamu.

Baca Juga : Obat Alami Mengatasi Mata Lelah

Penelitian masih baru dalam taraf pengujian kegiatan ekstrak kasar dari fransi air, dan belum ditentukan dengan pasti, berapa dosis yang direkomendasikan bagi tiap jenis tanaman obat itu.

Tetapi yang pasti ialah, tanaman jamu Indonesia itu dapat dipakai untuk mengobati AIDS, karena sudah terbukti anti-HIV.

Ekstrak air tanaman Indonesia yang aktif anti-HIV in vitro. (Laporan NCI 1986 -1993)

  • Ageratum conyzoides (Babadotan)
Baca Juga : Obat Alami Memutihkan Gigi

  • Amaranthus spinosus (Bayam duri)
  • Amornum rumphii (Galoba jantung)
  • Anthocephalus chinensis (Kelempeyan)
  • Aquilaria microcarpa* (Kayu gaharu)
  • Areca catechu (Pinang)
  • Artemisia gina (Mungis arab)
  • Artemisia vulgaris (Suket ganjahan)
  • Averrhoa bilimbi (Belimbing wuluh)
Baca Juga : Obat Tradisional, Cara Menurunkan Panas pada Anak yang Tak Kalah Ampuh

  • Blumea balsamifera (Sembung)
  • Carica papaya (Pepaya)
  • Centella asiatica (Daun kaki kuda)
  • Chydenanthus excelsus (Besole)
  • Cinnamomum burmani (Kayu manis)
  • Clerodendrum serratum (Sagunggu)
  • Codiaeum variegatum (Puring, puding)
  • Coleus atropurpureus (Jawer kotok)
  • Coriandrum sativum (Ketumbar)
Baca Juga : Sangat Mengerikan, dari Manakah Virus HIV Pertama Kali Disebarkan?

  • Costus speciosus (Pacing, Si tawar)
  • Curcuma heyneana (Temu giring)
  • Dracontomelon dao * (Buwah rau, Koili)
  • Drypetes longifolia (Bumigaya, Batung)
  • Eclipta prostata (Urang-aring)
  • Elaeocarpus stipularis (Pinang pinai)
  • Euonymus javanicus (Kumbang)
  • Foeniculum vulgare (Adas)
  • Garcinia griffithi (Kandis gajah)
  • Gendarusa vulgaris (Gandarusa)
Baca Juga : Film Bohemian Rhapsody: Perang Freddie Mercury Melawan HIV/AIDS dan Tekadnya untuk Terus Berkarya Hingga Akhir Hidupnya

  • Glochidion arborescens (Ramambong)
  • Graptophyllum pictum (Dangora puding)
  • Hemigraphis colorata (Benalu api)
  • Hydrocotyle sibthorpioides (Patikan cina)
  • Indorouchera griffithiana (Akar tanduk)
  • Limnocharis flava (Genjer)
  • Macaranga tribolata (Kayu sepat)
  • Melaleuca leucadendron (Kayu putih)
  • Melastoma affine (Harendong)
  • Meliosma sumatrana (Ki tiwu)
  • Merremia peltata (Daun rambut)
  • Merremia umbellata (Daun bisul)
Baca Juga : HIV Belum Ada Apa-apanya, Ini 10 Virus Paling Mematikan di Dunia

  • Momordica charantia (Paria, pare)
  • Nephrolepis biserrata (Paku harupat)
  • Notaphoebe malabunga (Medang lasa)
  • Palaquium gutta (Balam)
  • Parameria laevigata (Kayu rapat)
  • Payena acuminata (Mayang lisak)
  • Pogostemon hortensis (Nilam)
  • Pterocarpus indicus (Angsana)
  • Saccharum spontaneum (Tebu salah)
Baca Juga : Setelah 7 Tahun Menunggu Kematian, Pria Ini Akhirnya Tahu bahwa Dirinya Salah Didiagnosis HIV

  • Scorodocarpus borneensis (Kayu bawang hutan)
  • Sida rhombifolia (Daun selai)
  • Sonchus arvensis (Tempuyung)
  • Spatholobus ferrugineus (Sambangan)
  • Staurogyne elongata (Godong keji)
  • Vernonia arborea (Sembung gilang)
  • Villebrunea rubescens (Nangsi, jurang)
Baca Juga : Inspratif, Diagnosis HIV Justru Ilhami Perempuan Ini Ciptakan Kehidupan yang Lebih Menyenangkan Bagi Penderita Lainnya

Artikel Terkait