Advertorial
Intisari-Online.com - HIV/AIDS merupakan penyakit yang mematikan.
Antara HIV dan AIDS adalah diagnosis yang berbeda.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut AIDS.
HIV menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, membuatnya menjadi tidak bisa bekerja efektif seperti seharusnya.
Virus ini hidup dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan dalam organ wanita.
Penularannya terjadi melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang sedang dikandung.
Begitu mengerikannya penyakit HIV/AIDS, lalu darimana HIV muncul pertama kali, dan sampai sekarang menyebar ke seluruh dunia?
Semuanya dimulai di Kinshasha, ibu kota Republik Demokratik Kongo.
Baca Juga : Badan Pesawat Lion Air JT 610 Telah Ditemukan, Berikut Foto-Fotonya
Pada 1920-an,daerah tersebut dulunya lebih dikenal sebagai koloni Belgia dengan nama Leopoldville.
Kinshasha merupakan kota besar yang sibuk, sehingga banyak pria muda yang datang untuk mengharapkan kehidupan yang layak.
Seiring dengan kemajuan kota tersebut, muncul pula fasilitas umum seperti kereta api danjuga mulailah muncul prostitusi.
Hal inilah yang dianggap sebagai pintu utama penyebaran HIV ke seluruh dunia.
HIV-1 M yang menyebar dariKinshasha inilah yang saat ini menjadi penyebab 90 persen dari semua infeksi yang menyebar di seluruh dunia.
Sementara HIV tipe lain, HIV-1 O, yang berasal dari daerah dekatKongo, hanya menyebar ke Afrika Barat.
Dikutip dari Science Alert, Nuno Faris dariUniversity of Oxford, Inggris mengatakan kepada BBC, "Faktor ekologi dan bukan evolusi mendorong penyebarannya yang cepat."
Faria dan rekan-rekannya menyusun sebuah pohon keluarga untuk menelusuri asal mula HIV dengan menganalisis sejumlah genm HIV yang dikumpulkan dari sekitar 800 orang yang terinfeksi dari Afrika Tengah.
Dengan membandingkan dua urutan genom dan menghitung perbedaan di dalamnya, tim dapat mencari tahu kapan dua kasus terakhir dengan sumber yang sama.
Pada akhirnya, Faria memutuskan bahwa genom HIV semuanya memiliki sumber yang sama, yang ada dalam waktu tidak lebih dari 100 tahun yang lalu.
Untuk itu, mereka menegaskan bahwa semuanya kemungkinan dimulai sekitar tahun 1920.
Dengan informasi ini, mereka dapat menemukan asal virus tersebut, yaitu di Kinshasha.
Baca Juga : Dijuluki 'Wanita Pincang', Virginia Hall Justru Sukses Jadi Mata-mata yang Bikin Nazi Kalang Kabut