Perangkat EFIS ini bisa mengontrol semua sistem penerbangan mulai dari sistem elektronik pesawat, kondisi mesin, navigasi, dan lainnya.
Demikian pentingnya fungsi EFIS, perangkat ini juga telah menjadi peralatan standar bagi industri pesawat raksasa seperti Boeing dan Airbus.
Sebagai negara maju dan memiliki banyak industri pesawat tempur, militer AS rupanya hanya tertarik kepada CASA varian 400 dan tidak tertarik pada CASA varian pendahulunya seperti CASA-212-100, CASA-212-200, dan CASA-212-300.
Pada awal operasional pesawat berbadan kotak dan memiliki sayap tinggi itu oleh militer Spanyol memang bukan dioperasikan sebagai pesawat penyerang melainkan transport untuk jarak pendek.
(Baca juga: N219: Inilah Alasan Pesawat Berbaling-baling Lebih Cocok untuk Penerbangan Jarak Pendek Dibanding Pesawat Jet)
Kemampuan terbangya pun terbatas dan kabinnya tidak memiliki sistem tekanan udara sehinga CASA hanya bisa terbang pada ketinggian maksimal 3000 m.
Tapi dalam perkembangan berikutnya seperti CASA-212-300 yang telah mengalami up grade pada pergantian mesin, blade rotor yang terbuat dari komposit, sayap yang lebih vertikal, mempunyai sistem autopilot dan tekanan udara, CASA-212-300 sanggup terbang pada ketinggian 7925 m dan berkecepatan maksimal 370km dan jarak tempuh yang dicapai adalah 1433km.
Dengan jarak tempuh yang melebihi panjang pulau Jawa itu, CASA-212-300 bukan lagi pesawat transport jarak pendek tapi jarak jauh.
CASA-212-200
Setelah sukses dengan produk CASA-212-100, varian pesawat berikutnya, CASA-212-200 yang kemudian diproduksi oleh European Aeronautic Defence and Space Company (EADS)-CASA, ternyata memberi perhatian yang tinggi kepada industri penerbangan di Indonesia,IPTN yang sekarang berubah menjadi PTDI.
Kerja sama antara PTDI yang memproduksi NCASA-212-200 di bawah lisensi EADS-CASA pun mulai berjalan sejak tahun 1979 dan melahirkan sejumlah NCASA-200 untuk kepentingan militer dan sipil.
Varian NCASA-200 MPA untuk kepentingan patroli maritim pun telah berhasil diproduksi dan dioperasikan oleh TNI AL.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR