Puncak bantuan CIA terhadap Mujahidin berlangsung mulai tahun 1980 ketika CIA mengirimkan ratusan rudal Stinger senilai 20 miliar dolar AS.
Bantuan CIA baik berupa pelatihan, persenjataan, maupun rudal Stinger ternyata berpengaruh besar dan berakibat pada penarikan mundur pasukan Soviet dari Afghanistan pada tahun 1987.
Pasca penarikan mundur pasukan Soviet, di Afghanistan dibentuk pemerintahan baru pimpinan Mohammad Najibullah yang saat itu didukung AS dan CIA.
Tapi Presiden Najibullah ternyata tak didukung Mujahidin, sehingga menimbulkan perselisihan yang kemudian meluas menjadi konflik bersenjata antarsuku.
Perang sesama pejuang yang pernah bertempur melawan pendudukan Soviet pun tidak terelakkan dan menjadi perang saudara yang berkepanjangan.
Ketika perang saudara berkobar makin sengit, CIA masih turun tangan dan membantu sejumlah panglima perang lokal seperti Ahmad Shah Massoud dan Gulbadin Hekmatyar.
Dana CIA dalam jumlah besar yang dikucurkan pada Massoud dan Gulbadin Hekmatyar adalah ketika pemimpin gerilya terbesar itu menyerang Kabul untuk menggulingkan Najibulla (1990).
(Baca juga: Sedigdaya Apa pun Mereka, Nyatanya Tentara AS dan CIA Kerap Babak Belur Melawan Gempuran Pejuang Taliban)
Selain menerima dana dari CIA, Hekmatyar konon menerima juga dana dari Osama Bin Laden yang pada waktu itu mulai menggerakan jaringan Al-Qaeda untuk menggulingkan pemerintahan Pakistan yang dipimpin Benazir Bhutto.
Pada perkembangan berikutnya Hekmatyar justru mendukung kelompok pejuang terpopuler Afghanistan, Taliban.
Perang saudara di Afghanistan akhirnya dimenangkan oleh kaum Taliban.
Sementara itu pada perkembangan berikutnya Al-Qaeda sudah berkembang menjdi kelompok yang terorganisir dan berhasil melancarkan serangan teror dalam skala besar di AS pada 11 September 2001.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR