Intisari-Online.com – Selama musim panas 1977, wakil presiden penerbangan Buffalo di negara bagian New York, Amerika Serikat, bernama Ralph Loffert beserta istri dan keempat anaknya mengunjungi pegunungan Mauna Loa di Hawaii.
Ketika berada di sana mereka mengumpulkan beberapa batu dari pegunungan berapi itu meski telah diperingatkan penduduk setempat bahwa hal itu menimbulkan amarah dewa gunung berapi, Pele.
(Baca juga: Nelayan Menemukan Cumi-Cumi Raksasa Aneh dan Mengerikan Mengambang di Perairan Hawaii)
Beberapa orang menyatakan pernah melihat Pele, yang secara berkala muncul memperingatkan tentang adanya letusan gunung berapi.
Tidak lama setelah mereka pulang, gunung berapi Mauna Loa meletus.
Beberapa bulan kemudian salah seorang anak laki-laki Loffert bernama Todd terserang usus buntu, lututnya dibedah, dan pergelangan tangannya patah.
Anak laki lainnya, Mark terkilir lututnya dan lengannya patah, sedangkan putranya, Don terserang infeksi mata dan harus memakai kaca mata; serta putrinya, Rebecca tanggal kedua gigi depannya ketika terjatuh.
Pada bulan Juli 1978, keluarga Loffert mengirim batu-batu itu kepada seorang temannya di Hawaii agar mengembalikannya ke tempat semula.
Namun malapetaka terus berlanjut. Mark terluka lututnya, gigi Rebecca tanggal lagi tiga buah, Don mengalami patah tulang tangan, sementara siku Todd tergelincir keluar dan pergelangan tangannya patah lagi.
Mark kemudian mengaku bahwa dia masih menyimpan tiga buah batu di rumahnya. Ketika semuanya dikembalikan, permasalahan dan gangguan pun berhenti.
Nyonya Allison Raymond dari Ontario, Canada bersama keluarga juga membawa beberapa batu dari gunung berapi itu.
Tuturnya kepada para wartawan, "Suami saya tewas dalam tabrakan mobil dan ibu saya meninggal karena kanker. Anak saya dilarikan ke rumah sakit karena kondisi pankreasnya yang semakin memburuk.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR