200 Tahun Letusan Tambora: Inilah Fakta-fakta Menarik Seputar Gunung Berapi

Ade Sulaeman

Editor

200 Tahun Letusan Tambora: Inilah Fakta-fakta Menarik Seputar Gunung Berapi
200 Tahun Letusan Tambora: Inilah Fakta-fakta Menarik Seputar Gunung Berapi

Intisari-Online.com - Letusan Gunung Tambora, 200 tahun lalu, nyatanya hanya contoh kecil dari bencana akibat gunung berapi, apalagi di wilayah cincin api seperti Indonesia. Meski demikian, belum tentu semua orang Indonesia mengetahui fakta-fakta menarik seputar gunung berapi berikut ini:

1. Gunung berapi dapat tumbuh dengan cepat.

Beberapa gunung berapi memang memerlukan ribuan tahun untuk terbentuk, namun ada pula yang dapat tumbuh dalam semalam. Salah satu contohnya adalah gunung berapi Paricutin di Meksiko yang pertama kali muncul berupa gundukan di ladang gandum pada 20 Februari 1943. Dalam seminggu tingginya berubah, dan pada akhir tahun tingginya sudah mencapai 336 meter. Bahkan pada akhir 1952 diketahui tingginya sudah mencapai 424 meter.

2. Ada 20 gunung berapi yang bisa ssewaktu-waktu meletus saat kita membaca artikel ini.

Di suatu tempat, di seluruh dunia, ada kemungkinan sekitar 20 gunung berapi aktif meletus saat artikel ini dibaca. Ahli geologi memperkirakan bahwa 1.300 gunung berapi meletus pada 10.000 tahun terakhir. Dengan tiga perempat dari semua letusan terjadi di bawah laut, dan sebagian besar aktif meletus dan tidak ada ahli geologi yang tahu tentang hal itu sama sekali. Jika kita menambahkan gunung berapi bawah laut, kita akan mendapatkan perkiraan bahwa ada sekitar 6.000 gunung berapi yang telah meletus dalam 10.000 tahun terakhir.

3. Gunung berapi tertinggi di Tata Surya tidak di Bumi

Gunung berapi tertinggi di Tata Surya tidak berada di Bumi, melainkan di Mars. Olympus Mons, di Mars, merupakan gunung berapi raksasa dengan ketinggian 27 km, dan luas 550 km. Para ilmuwan berpikir bahwa Olympus Mons bisa tumbuh begitu besar karena tidak ada lempeng tektonik di Mars.

4. Gunung berapi tertinggi dan terbesar di Bumi berdiri berdampingan

Gunung berapi tertinggi di Bumi adalah Mauna Kea, dengan ketinggian 4.207 meter. Ini hanya sedikit lebih besar dari gunung berapi terbesar di Bumi, Mauna Loa dengan ketinggian hanya 4.169 meter. Keduanya gunung berapi ini bangkit dari dasar laut. Jika kita bisa mengukur Mauna Kea dari dasar laut ke puncaknya, kita akan mendapatkan ketinggian sejati 10.203 meter (dan itu lebih besar dari Gunung Everest).

5. Titik paling jauh dari pusat bumi adalah gunung berapi

Kita mungkin berpikir bahwa puncak Gunung Everest adalah titik paling jauh dari pusat bumi, nyatanya tidak demikian. Gunung berapi Chimborazo di Ekuador-lah yang memiliki jarak terjauh dari pusat bumi. Titik di khatulistiwa merupakan titik terjauh dari pusat Bumi dibandingkan titik di kutub. Kenyataannya, Chimborazo sangat dekat dengan ekuator Bumi.

Itulah fakta-fakta menarik seputar gunung berapi. Semoga bermanfaat.