“Saya mulai merangkak ke arah telepon. Saya menelepon tetangga saya dan berkata, ‘Ada yang tidak beres, Harry tak sadarkan diri’."
Tetangganya langsung datang, tapi butuh waktu lama bagi Terry untuk membuka pintu. Begitu pintu terbuka ia ambruk tak sadarkan diri.
“Saya terbangun di rumah sakit dan bertanya di mana suami saya berada. Mereka bilang mereka sedang merawatnya di kamar sebelah.
Saya berkata, ‘Saya adalah seorang pendeta, saya telah melihat cukup banyak dalam hidup saya, saya ingin Anda terus terang kepada saya.’"
Dokter menatap Terry dan berkata, "Maaf, suamimu tidak tertolong."
Terry tidak bisa memercayainya.
Peti mati
Kembali ke gereja untuk pemakaman adalah hal yang sangat mengerikan. Baru sebulan yang lalu Terry ke sana dengan gaun putih, bersama Harry berdiri di depan dan terlihat tampan dengan jasnya. Kini, ia mengenakan pakaian serba hitam dan melihat suaminya dimasukkan ke dalam peti mati.
Orang-orang mengira Terry telah dikutuk dan mereka menjauhkan anak-anak mereka dari Terry. "Ada pengaruh buruk yang dalam dirinya," kata mereka.
Pada satu titik, Terry benar-benar memercayainya.
Namun, yang sungguh menyakitkan hatinya, ada yang menuduh ia telah membunuh sang suami. “Itu membuat saya sangat sedih karena saya sedang berduka.”
Hasil autopsi menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Harry meninggal akibat keracunan karbonmonoksida yang memenuhi paru-parunya; ia tercekik dan tersedak.
Source | : | bbc.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR