Ibu hamil tidak boleh kekurangan waktu tidur, minimal harus tidur 8—10 jam sehari.
Penelitian menyebutkan, bumil yang tidur malamnya kurang dari 5 jam berisiko 9 kali lipat mengalami preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan serius yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi.
Preeklamsia sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal, baik bagi si ibu maupun janinnya.
Jadi, bisa dibayangkan jika bumil setiap hari harus bangun tidur pukul empat subuh, lalu berangkat kerja pukul lima subuh demi mengejar tempat duduk di angkutan umum, kemudian tiba kembali di rumah sepulang kerja di atas pukul 19.00 dan 21.00 atau pukul 22.00 baru bisa naik ke tempat tidur.
4. Kondisi emosi bumil yang tidak menentu
Ibu hamil menjadi lebih emosional, hal-hal kecil bisa membuatnya menangis. Ketika tidak ada yang memberinya tempat duduk, ibu hamil yang diam sebenarnya merasa kecewa dan sedih.
Jika sering mengalami emosi negatif seperti itu, sedikit banyak ini dapat memengaruhi kehamilannya.
5. Bumil harus “serbaekstra” dalam banyak hal
Ibu hamil harus melakukan ekstra dalam banyak hal, termasuk mengeluarkan tenaga ekstra karena ia harus “menggendong” kandungannya.
Padahal sehari-hari, ia masih harus tetap melakukan rutinitas harian seperti menyiapkan makanan untuk keluarga, mengurus anak, beberes rumah, dan lain sebagainya, padahal ia sendiri mungkin masih harus bekerja.
Nah, karena kondisinya itu, bisa dibayangkan betapa lelahnya menjadi ibu hamil, sehingga wajar jika bumil butuh kenyamanan, butuh istirahat.
Itulah lima hal yang jadi alasan mengapa ibu hamil perlu diistimewakan. Sebuah kursi di angkutan umum akan sangat membantunya beristirahat sejenak.
Narasumber:
Ratih Andjayani Ibrahim, MM, Psi, Personal Growth, Jakarta
Dr. Bambang Fadjar, SpOG, RS Premier Bintaro
(Gazali Solahuddin)
Artikel ini sudah tayang di naktia.grid.id dengan judul “5 Alasan Ibu Hamil Perlu ‘Diistimewakan’”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR