3. Riwayat keluarga
Kecenderungan untuk mengembangkan hidradenitis suppurativa dapat diwariskan dari orangtua.
4. Memiliki kondisi tertentu lainnya
Hidradenitis suppurativa dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi lain, termasuk radang sendi, jerawat parah, obesitas, penyakit radang usus, penyakit Crohn, sindrom metabolik dan diabetes.
5. Merokok
Orang yang merokok juga telah dikaitkan dengan hidradenitis suppurativa.
Komplikasi
- Hidradenitis suppurativa persisten dan berat sering menyebabkan komplikasi, termasuk:
1. Infeksi
2. Bekas luka dan perubahan kulit
Luka memang dapat disembuhkan, tetapi meninggalkan bekas.
3. Membatasi pergerakan
Luka dan jaringan parut dapat menyebabkan gerakan terbatas atau menyakitkan, terutama ketika penyakit tersebut berada di ketiak atau paha.
4. Saluran getah bening terhambat
Hal yang paling umum untuk hidradenitis suppurativa juga mengandung banyak kelenjar getah bening.
Jaringan parut dapat mengganggu sistem drainase limfa, yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan, kaki atau alat kelamin.
5. Isolasi sosial
Tempat, drainase dan bau luka dapat menyebabkan rasa malu dan keengganan untuk pergi keluar di depan umum, yang mengarah pada kesedihan dan depresi.
6. Kanker
Jarang, orang yang terkena hidradenitis suppurativa lanjut dapat mengembangkan karsinoma sel skuamosa pada kulit yang terkena.
Deteksi dini hidradenitis suppurativa adalah kunci untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.
Segera temui dokter jika kondisinya, sebagai berikut:
- Sangat menyakitkan
- Tidak membaik dalam beberapa minggu
- Kembali dalam beberapa minggu setelah perawatan
- Muncul di beberapa lokasi
- Terjadi berulang kali
Baca Juga : Mengunjungi Kapal Tempur Mikasa yang Meriamnya Pernah Berkumandang di Seluruh Asia
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR