Advertorial
Intisari-online.com - Pembuatan laporan keuangan merupakan aktivitas rumit.
Perusahaan besar biasanya memakai software tertentu dan memperkerjakan staf khusus dengan latar belakang pendidikan akuntansi. Tentu saja, biayanya besar.
Lantas, bagaimana dengan bisnis skala kecil dan mikro atau Kelompok Swadaya Masyarakat yang banyak berkembang saat ini?
Keterbatasan pengetahuan tentang akuntansi menjadi kendala tersendiri, sehingga banyak dari mereka tidak membuat laporan keuangan.
Baca Juga : 7 Ide Bisnis bagi Ibu Rumah Tangga yang Bisa Datangkan Banyak Uang, Yuk Coba!
Padahal, laporan tersebut penting untuk mengevaluasi akivitas bisnis yang sudah dijalankan dan sebagai dasar pengambilan keputusan ke depan. Pembukuan keuangan yang tertib juga memungkinkan pelaku bisnis untuk mengakses sumber permodalan yang lebih besar.
OPTIMALISASI GADGET
Pada zaman digital seperti saat ini, gadget bukan lagi barang mewah.
Tak hanya sebagai alat komunikasi, gadget juga digunakan sebagai media hiburan hingga berbisnis.
Selanjutnya muncul satu pertanyaan, bisakan gadget digunakan untuk membuat laporan keuangan? Jawabannya, sangat bisa.
Dengan telepon selular berbasis android, kita dapat menginstal aplikasi-aplikasi yang kita butuhkan untuk membuat laporan keuangan.
Apabila kita mengetik “laporan keuangan” pada Google Play Store misalnya, kita akan menemukan berbagai aplikasi yang dirancang untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Misalnya, Zahir Simply, GROW, Catatan Keuangan Harian, Akuntansi UKM, Teman Bisnis, AKUN.biz, dll.
Topik ini diangkat menjadi tema pengabdian masyarakat oleh penulis dengan judul “Pencatatan Akuntansi Berbasis Android Bagi Pelaku Bisnis Go Green di Kampung Sayur Organik Mojosongo” dalam rangka peningkatan daya saing perekonomian dan penerapan iptek di masyarakat.
Pemilihan Kampung Sayur Organik di Mojosongo, Surakarta (Jateng) sebagai mitra pengabdian dilakukan setelah melihat potensi pengembangan bisnis go green di desa berdaya binaan Rumah Zakat ini.
Masyarakat di Kampung Sayur ini adalah masyarakat yang progresif terhadap inovasi, mudah menerima teknologi baru dan kompak dalam melakukan pembangunan di desanya.
Kampung ini juga ditunjuk oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta untuk mewakili Kota Surakarta dalam lomba Proklim (Program Kampung Iklim) tingkat nasional tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Kampung Sayu yang dirintis pada tahun 2013 oleh Rumah Zakat dan Cita Sehat Foundation ini beralamat di RW 37 Ngemplaksutan, Mojosongo, Surakarta.
Program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada konservasi lingkungan dan pengurangan kemiskinan (environmental conservation and poverty reduction) ini dilakukan dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan untuk diolah menjadi kebun gizi mandiri.
Baca Juga : Cara Cerdik Membeli Emas Agar Tidak Dipermainkan Toko dan Pedagang
Masyarakat sangat antusias mengikuti program tersebut. Saat ini, terdapat kebun gizi induk yang dikelola pengelola maupun kebun gizi warga yang telah menuai hasil panen seperti cabai, kangkung, sawi dan terong.
Pengelolaan kebun gizi induk dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kahuripan Sejahtera. Di samping menjual bibit sayuran, KSM ini memperoleh penghasilan dari penjualan pupuk organik, kunjungan wisata dari sekolah-sekolah dan pelatihan pertanian yang dilakukan.
Masyarakat yang melakukan penjualan bibit dari Kebun Gizi warga juga diharuskan memberikan insentif kepada KSM. Di samping KSM Kahuripan Sejahtera, dibentuk juga KSM Bank Sampah yang bertugas melakukan pengelolaan sampah di wilayah tersebut serta Kelompok Wanita Tani (KWT) yang melakukan produksi hasil tanaman sayur dari Kebun Gizi.
Di samping itu, masih ada KSM Tirto Langgeng yang mengelola sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Ngemplaksutan. Masyarakat membayar dalam jumlah yang relatif murah dan dana ini menjadi penghasilan bagi KSM Tirto Langgeng.
Untuk tahap awal, fokus pengabdian pada penyusunan laporan keuangan KSM Kahuripan Sejahtera dan KSM Tirto Langgeng. Selama ini KSM-KSM tersebut melakukan pencatatan keuangan sekedarnya secara manual.
Kondisi tersebut menjadi catatan tersendiri dalam lomba Proklim yang telah diikuti agar mereka melakukan perbaikan pembukuan keuangan.
APLIKASI AKUNBIZ
Setelah mempelajari pembukuan yang dibuat oleh pihak kampung sayur, penulis mempelajari beberapa aplikasi tentang laporan keuangan di aplikasi android dan menjatuhkan pilihan pada AkunBiz. Beberapa alasan pemilihan ini adalah:
1) Gratis dipakai.
Aplikasi ini bisa digunakan secara gratis dengan jumlah transaksi yang tidak dibatasi. Kita tinggal mendownloadnya di smartphone atau komputer. Untukkatagori penerimaan dan pengeluaran lebih dari lima, kita dapat melakukan pembelian paket.
2) Pemakaian mudah.
Kita tinggal memasukkan nominal pemasukan dan pengeluaran berdasarkan katagori yang sudah kita buat. Selain itu, kita juga bisa membuat catatan utang dan piutang.
3) Kondisi usaha terpantau.
Berdasarkan laporan harian, bulanan dan tahunan, kita dapat melakukan analisis atas kondisi usaha setiap saat.
4) Catatan keuangan aman.
Berbeda dengan pembukuan manual atau dengan excel di komputer di mana data keuangan mudah hilang apabila buku atau komputer tersebut rusak, data di aplikasi AkunBiz akan aman sepanjang kita mengingat email dan passwordnya.
5) Data keuangan dapat dicetak.
Saat kita membutuhkan laporan keuangan, misalnya untuk pengajuan kredit, kita tinggal mendownload dan mencetak laporan keuangan tersebut.
Tahap berikutnya adalah membuat akun di aplikasi berdasarkan katagori penerimaan dan pengeluaran, kemudian memasukkan nominal angka-angka dari catatan manual KSM ke dalam aplikasi.
AkunBiz menyederhanakan logika akuntansi yang secara teoritis adalah double entry ke dalam logika awam yang sederhana dengan single entry.
Penyederhanaan ini memungkinkan orang awam yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi tetap dapat menggunakannya. Dalam pelaksanaanya, pencatatan keuangan di Kampung Sayur dengan AkunBiz tidak menghadapi banyak kendala.
Baca Juga : Begini Cara Mengubah Sertifikat HGB Menjadi SHM, Gampang banget Ternyata!
Hal ini disebabkan variasi transaksi di KSM-KSM tersebut relatif tidak banyak dan aplikasinya yang user friendly. Namun dalam beberapa bulan ini, masih terus dilakukan pendampingan agar penerapan teknologi ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan tidak banyak kendala.
Hal-hal yang perlu diantisipasi adalah berkaitan dengan penambahan akun/katagori penerimaan maupun pengeluaran karena perkembangan aktivitas KSM.
Namun demikian, aplikasi yang digunakan juga memiliki kekurangan karena tidak dapat langsung menghasilkan laporan posisi keuangan (neraca).
Laporan yang dihasilkan adalah Laporan Laba Rugi, Catatan Hutang dan Piutang. Sehingga apabila kita membutuhkan informasi Laporan Posisi Keuangan, kita tetap perlu membuatnya secara manual berdasarkan laporan keuangan yang ada.
Nah, bagaimana, menarik bukan? Mari kita coba memanfaatkan fasilitas gratis dari AkunBiz untuk membuat laporan keuangan harian kita. Dengan AkunBiz, membuat laporan keuangan semudah bermain game.
Penulis: Nasyiah Hasanah Purnomowati, S.E., M.Sc.,AkStaff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret, Surakarta