Advertorial

Demi Bayar Utang Rp3.500 Triliun, Malaysia Siap Jual Aset Negara, Naikkan Pajak, dan Sambut Investasi Asing

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad menyarakan Malaysia berencana untuk menjual aset negara demi membayar utang.
Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad menyarakan Malaysia berencana untuk menjual aset negara demi membayar utang.

Intisari-Online.com -Pemerintah Malaysia akan menerapkan tarif pajak baru demi menopang anggaran negara, yang kini terbebani oleh utang dan perubahan retribusi konsumsi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad dalam sebuah forum di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (10/10).

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (9/10), pemerintah juga berencana untuk menjual aset negara demi membayar utang.

Meskipun dia tetap percaya bahwa investasi asing tetap datang dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Malaysia.

Baca Juga : Cerita Astronot Pertama Malaysia Pergi ke Luar Angkasa Saat Bulan Puasa, Bagaimana Dia Beribadah?

Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Lim Guan Eng akan mengumumkan sejumlah strategi baru untuk memaksimalkan anggaran negara di bulan November nanti.

Malaysia tengah berupaya untuk menyelesaikan utang yang melebihi angka 1 triliun ringgit atau US$ 241 miliar.

Hal ini ini semakin diperparah oleh jaminan negara atas di atas nota yang ternyata diterbitkan dari dana yang bermasalah yaitu 1MDB.

Lim mengatakan, konsolidasi anggaran tidak akan mudah karena Malaysia membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan masalah akibat kasus korupsi di proyek 1MDB dan hilangnya pengembalian pajak yang mencapai miliaran ringgit.

Baca Juga : Malaysia Berencana Jual Aset Negara untuk Bayar Utang Rp3.600 Triliun

Negara kemudian memilih menerbitkan obligasi dan penjualan aset, termasuk bermain di pasar saham demi mengumpulkan dana serta memenuhi target defisit fiskal sebesar 2,8% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini.

Perusahaan minyak negara Petroliam Nasional Bhd akan melantai di bursa efek, meskipun Mahatir belum memutuskan apakah akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) atau tidak.

Di sisi lain, menurut Lim, pemerintah juga berencana untuk mengurangi kepemilikan ekuitas langsung demi menahan efek crowding out yang disebabkan oleh investasi negara.

Sebelumnya, Mahatir telah meninjau proyek transportasi seharga miliaran dolar, tapi kemudian menangguhkannya karena dinilai terlalu mahal.

Baca Juga : Asian Para Games 2018: Medali Emas Pertama Indonesia dari Bulu Tangkis Regu Putra Usai Kalahkan Malaysia

Pada Minggu lalu, pemerintah bahkan memangkas biaya proyek pembangunan angkutan massal hingga mencapai US$ 14 miliar.

(Ferrika Sari)

Baca Juga : 6 Anggota Pasukan Penyelamatan Malaysia Tewas Saat dalam Misi Pencarian Remaja yang Hilang di Sungai

Artikel ini sudah tayang di Kontan.Co.Id dengan judul "Bayar utang US$ 241 miliar, Malaysia berencana jual aset negara".

Artikel Terkait