Advertorial
Intisari-Online.com - Roy Suryo yang pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia pada zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dikenal memiliki gelar kebangsawananan.
Gelar bangsawan Roy Suryo adalah Kanjeng Raden Mas Tumenggung, biasa disingkat KMRT Suryo Noto Diprojo.
Tentunya ada alasan mengapa Roy Suryo menyandang gelar bangsawan dari Puro Pakualaman Yogyakarta ini.
Jika kita menelusuri latar belakang Roy Suryo, ayah dan ibunya juga memiliki gelar bangsawan dari Pakualaman.
Baca Juga : Roy Suryo, Pakar Telematika yang Kepakarannya Diragukan Banyak Pihak
Ayah Roy Suryo bergelar Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Soejono Prawirohadikusumo dan ibunya Raden Ayu (R Ay) Soeratmijati Notonegoro.
Roy memang masih kerabat dekat dari Raja-raja Puro Pakualaman.
Gelar KMRT sendiri merupakan gelar jabatan yang biasa diberikan untuk para Priyayi Anom, Adipati, Patih, Bupati, Camat dan sebagainya.
Roy mendapat gelar itu bukan karena membeli, tapi sudah melalui serangkaian persetujuan dari keluarga besar Pakualaman.
Baca Juga : Israel Ledakkan 5 Pesawat Mig-21 Soviet dalam 3 Menit, Mesir Terbitkan Larangan Tertawa, Ini Kisahnya
Di tahun 2014, Roy Suryo bahkan naik pangkat dari awalnya Bupati Anom menjadi Bupati Sepuh.
Kenaikan pangkat itu digelar dalam rangka Tingalan Dalem Sri Paduka Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Pakualam IX yang ke-78 atau ulang tahun ke-78 Sri Paduka Paku Alam IX.
Dalam rangkaian acara yang sama, mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan juga mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung.
Roy pernah menjelaskan bahwa pemberian gelar dan kenaikan pangkat ini berdasarkan usulan dari paguyuban keluarga Paku Alam di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga : Seputar G30S: Kisah Sukitman, Agen Polisi yang Lolos dari Lubang Buaya
Gelar kebangsawanan Puro Paku Alam ini tidak diperjual belikan dan tidak bisa diberikan pada sembarangan orang.
Memang tidak hanya putra-putri Raja saja yang berhak mendapat gelar kehormatan.
Beberapa orang yang dianggap pantas dan punya prestasi juga biasanya dipertimbangkan untuk diberi gelar.
Namun, bagi kerabat dekat Raja dan keluarga, mereka mendapat prioritas karena bisa diusulkan oleh forum keluarga yang rutin digelar.
Baca Juga : Terungkap, Ini Cara Agen Rusia Meracuni Mantan Agennya Sendiri dengan Racun Saraf Novichok yang Mematikan
Gelar di Pakualaman ini juga jumlahnya banyak dan sedikit berbeda dengan gelar keraton Kesultanan Yogyakarta.
Misalnya saja bagi Penguasa Paku Alam, gelarnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya.
Sementara penguasa Kesultanan Yogyakarta bergelar Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwana.
Menyandang gelar kebangsawanan bukan berarti tanpa tanggung jawab.
"Menyandang gelar itu kan tidak mudah, ada banyak konsekuensinya di bidang kebudayaan dan pengembangan Pakualaman. Yen duwe utek yo urun utek, yen duwe duit yo urun duit (kalau punya pemikiran ya berkontribusi lewat pemikirannya, kalau punya harta ya kontribusinya lewat hartanya)," tutur KPH Kusumo Parastro dilansir dari Tribunnews.
Roy Suryo juga berarti wajib berkontribusi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya serta aset-aset Puro Pakualaman.
Baca Juga : Menguak Sindikat Pembunuh Bayaran Paling Terkenal di Dunia, Omsetnya Ratusan Milyar Pertahun