Demi mendukung misi tempur khusus sepasangB-2 itu, mesin-mesin perang yang lain juga dilibatkan.
(Baca juga: Ada ‘Gaya ISIS’ dalam Ledakan di Konser Ariana Grande yang Diduga Berasal dari Bom Bunuh Diri)
Sejumlah alutsista pendukung itu antara lain, satu pesawat UAV MQ-9 Reaper yang juga berperan memberikan bantuan tembakan menggunakan rudal AGM-114 Hellfire.
Khususnya terhadap target ISIS yang sedang berusaha melarikan diri.
Alutsista lainnya yang sangat vital adalah15 pesawat tanker KC-135 dan KC-10 yang bertugassebagai pengisi bahan bakar ulang di udara (air refueling) , dan dua kapal perang destroyer bersenjata rudal.
Tugas dua kapal perang USS Donald Cook dan USS Porter itu adalah untuk mengamankan perairan laut Mediterania yang kawasan udaranya akan dilintasi oleh dua pengebom B-2 dalam perjalanan menuju Libya.
Untuk mengerahkan pesawat-pesawat tanker dalam jumlah besar itu diserahkan kepada unit kekuatan udara 18 th Air Force dan 618th Air Operations Centeryang berpangkalan di Scott AFB, AS.
Unit kekuatan udara lainnya yang juga bertugas mengoperasikan pesawat tanker demi mendukung misi khusus B-2 adalah 305th Air Mobility Wing yang bermarkas di Joint Base McGuire Dix Lakehurst, New Jersey .
Ketika penerbangan kedua B-2 sudah tiba di atas Gibraltar proses air refueling dilaksanakan oleh pesawat KC-135dari 100th ARW, Royal Air Force (RAF) Inggris yang bermarkas di Mildenhall, Inggris.
Kontak antara sepasang B-2 dengan KC-135 dilakukan secara rahasia menggunakan sistem onlineADS-B.
Misi menghancurkan sarang ISIS langsung dari AS itu terbilang sukses meskipun militer AS harus mengeluarkan biaya lebih dari 11 juta dollar AS.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR