Advertorial
Intisari-Online.com - Kematian dapat menjadi berita menyedihkan bagi orang-orang terdekat.
Namun, beberapa orang yang tahu mereka sedang sekarat justru mendokumentasikan kematian mereka.
Ada yang melakukannya karena demi manfaat banyak orang, namun ada pula yang melakukannya karena ego pribadi.
Berikut ini adalah orang-orang yang mendokumentasikan kematian mereka:
Baca Juga:Kisah Kakek 99 Tahun yang Berjalan Kaki Sejauh 14 Km Setiap Hari Demi Menjenguk Istrinya yang Sakit
Baca Juga:Pengalaman Bambang Hartono Bermain Bridge, Pernah Ketiduran Saat Laga Final Hingga Dibangunkan Lawan
1. Karl Schmidt
Antara 25 dan 26 September 1957, Karl Patterson Schmidt, seorang herpetologis (mempelajari reptil dan amfibi) menulis catatan yang menjelaskan bagaimana perasaannya saat perlahan-lahan mati karena gigitan ular.
Ular yang menggigitnya adalah boomslang, yang sangat berbisa.
Karena ingin mengidentifikasi akibat gigitan ular, dia membiarkan dirinya tidak ditangani secara medis.
Schmidt terus melaporkan kondisinya hari demi hari yang semakin memburuk karena pendarahan yang berat.
Hingga suatu pagi dia jatuh sakit dan meninggal di rumah sakit.
Hasil otopsi mengungkapkan bahwa dia meninggal karena pendarahan internal yang parah karena racun mematikan.
Baca Juga:Jack Ma di Indonesia: Ini Isi Surat Inspiratif Sang 'Manusia Rp570 Triliun' untuk Anaknya
2. Prasad
Pada 2006, pria India 23 tahun yang hanya diidentifikasi sebagai 'Prasad' melakukan bunuh diri dengan meminum secangkir potasium sianida.
Sebelum kematian menjemputnya, Prasad menuliskan bagaimana dampak potasium sianida pada tubuhnya.
Dia menuliskan bahwa sianida itu membuatnya terbakar, seluruh lidah terbakar dan terasa keras. Rasanya sangat tajam dan Prasad saat itu mengetahui betapa mudahnya seseorang dapat membunuh orang lain dengan sianida.
Sebelum memutuskan bunuh diri, Prasad telah ditipu dalam kesepakatan emas yang membuatnya bangkrut.
Tidak terima dengan insiden itu, dia mencampur potasium sianida dalam air dan meminumnya sebelum menulis tentang efeknya.
Baca Juga:Rendam Kaki dengan 3 Bahan Ini, Bau Tak Sedap Hilang dengan Segera
3. Martin Manley
Pada jam-jam awal 15 Agustus 2013, jurnalis olahraga Martin Manley menelepon 911 untuk melaporkan bunuh dirinya.
Setelah menutup telepon, Manley bunuh diri.
Bunh diri yang dilakukan Manley mengejutkan banyak orang karena awalnya dia menentang tindakan bunuh diri.
Pada hari kematiannya, dia menerbitkan sebuah blog di mana dia mengungkapkan alasan dia melakukan bunuh diri.
Manley menulis bahwa dia bunuh diri karena ingin mengendalikan kapan, di mana dan bagaimana dia meninggal.
Dia juga memilih tanggal, lokasi dan pistol yang digunakan untuk menembak dirinya sendiri tepat di hari ulang tahunnya ke-60.
Baca Juga:5 Fakta Aneh Moammar Khadafy, Salah Satunya Punya 40 Bodyguard Perawan
4. Daniel Alcides Carrion
Sebelum masuk ke sekolah kedokteran di Peru, Carrion melihat suatu penyakit mematikan yang menewaskan ribuan orang di kota Callao dan La Oroya yang belum teridentifikasi.
Saat dia berada di sekolah kedokteran, Peru mencatat peningkatan penyakit verruga peruana yang sudah terkenal.
Carrion pun tertarik dengan itu dan menggunakan dirinya sendiri sebagai kelinci percobaan.
Pada 27 Agustus 1885, dia meminta temannya menyebarkan penyakit itu ke dalam tubuhnya.
Dia mencatat sendiri dampak penyakit itu pada tubuhnya sampai Carrion terlalu lemah dan dia meminta temannya melanjutkan catatan sampai Carrion meninggal.
Catatan Carrion tersebut memberi dokter Peru wawasan baru tentang verruga peruana bekerja pada tubuh seseorang.