Namun, kemurahan hati 11 saudara perempuan dan bagaimana pasangan tersebut dapat memiliki 12 anak pasca dihapusnya kebijakan satu anak di China, memicu perdebatan secara online.
Usut punya usut, pasangan tersebut sebenarnya tidak pernah benar-benar berencana untuk memiliki begitu banyak anak, tetapi mereka sangat menginginkan seorang putra.
Mereka terus mencoba untuk memiliki anak laki-laki sampai akhirnya lahirlah Gao Haozhen.
Sang ibu melahirkan anak perempuan pertama ketika dia baru berusia 20 tahun, dan terus memiliki anak selama 27 tahun berikutnya, dengan harapan akhirnya melahirkan anak laki-laki.
Karena perdebatan yang terus berlangsung secara online, Gao Yu, anak pertama dari keluarga tersebut akhirnya buka suara kepada The Paper dan mengklarifikasi beberapa hal.
“Generasi orang tua saya memiliki beberapa cara berpikir konvensional. Mereka hanya menginginkan seorang putra, ”kata wanita berusia 49 tahun itu.
Yu mengatakan kedua orang tuanya berupaya untuk memperlakukan mereka sama rata.
Mengenai Kebijakan Satu Anak, Gao Yu mengatakan bahwa orang tua mereka membayar sejumlah besar uang untuk denda hanya supaya mereka bisa terus mencoba mendapatkan anak laki-laki.
Yu juga mengungkapkan, dari 11 saudara perempuan, ia adalah satu-satunya yang bersekolah hingga sekolah menengah, dan dua saudara perempuan lainnya tidak mendapatkan pendidikan formal sama sekali.
Ini karena keluarga tersebut tidak memiliki biaya. Pertanyaan pun muncul karena keluarga tersebut mampu membayar denda tetapi tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya.
Tetapi cerita ini pun juga banyak mendapat reaksi positif dari pengguna internet dengan memuji kegigihan orang tua itu dalam membesarkan 12 anaknya.
BACA JUGA:Pantas Saja Tak Tersedia di Google Playstore, Rupanya 5 Aplikasi Android Ini Sangat Canggih
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR