Jadi untuk menyambung hidup, ayah Shaqiri hanya bisa diterima bekerja sebagai tukang cuci piring.
Ibunya bekerja sebagai pembersih (cleaning service) di sebuah gedung perkantoran di pusat kota.
Untuk membantu pekerjaan ibunya, Shaqiri turut serta mengerjakan pekerjaan menyedot debu sementara saudaranya membersihkan jendela kaca.
Tak berapa lama, ayah mereka berhasil mendapat pekerjaan di bidang konstruksi jalan.
Tetap saja, biaya hidup di Swiss sangat mahal dan mereka juga masih harus mengirim uang bantuan untuk keluarga mereka yang masih di Kosovo.
Shaqiri kecil hidup serba kekurangan dan nyaris tak pernah makan enak kecuali hanya satu hari dalam setahun, saat hari ulang tahunnya.
Perang berkecamuk di Kosovo dan rumah masa kecilnya terbakar habis serta keluarganya banyak menderita.
Jersey Ronaldo dan sepotong cinta dari ibunya
Shaqiri kecil jatuh cinta pada sepakbola dan Ronaldo (pemain timnas Brasil) adalah idola sejatinya.
Final Piala Dunia 1998, Brasil kalah dari Prancis dan Shaqiri menangis meratapi nasib sang idola.
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR