Intisari-Online.com - Xherdan Shaqiri kecil mungkin tak pernah bermimpi kelak akan menjadi pemain sepakbola terkenal.
Tapi kini perjalanan kariernya sebagai atlet sepakbola sedang dalam sorotan--apalagi ia resmi berseragam The Reds Liverpool musim depan.
Meski begitu, dalam ajang penyisihan grup Piala Dunia 2018 kemarin saat Swiss melawan Serbia, Shaqiri mendapat hukuman FIFA berupa skorsing dua pertandingan dan denda 10 ribu franc Swiss (setara dengan Rp143 juta).
Semua itu terjadi setelah Shaqiri mencetak gol untuk menganarkan Swiss menang 2-1 atas Serbia. Ia dan rekan satu timnya, Granit Xhaka, membuat selebrasi "elang berkepala dua", logo negara Albania.
Baca Juga: Inilah Daftar Rezeki Nomplok yang Sudah Menanti Zohri Setelah Jadi Juara Dunia Lari
Orang-orang Albania di Kosovo punya kenangan buruk terhadap Serbia di masa silam.
Sejarah kelam itu juga yang secara tak langsung membentuk diri Shaqiri dan mungkin menjadi jalannya hingga bisa seperti ini.
Xherdan Shaqiri lahir dari kelaurga muslim Albania yang berada di Kosovo.
Saat usianya baru empat tahun, Xherdan dan keluarganya meninggalkan Kosovo untuk menjalani hidup baru di Basel, Swiss.
Kondisi Kosovo saat itu memang sedang kritis akibat konfliknya dengan Serbia. Sesaat setelah Shaqiri pindah, perang pecah di Kosovo.
Keluarga Shaqiri terpaksa hidup seadanya di Swiss karena mereka hanya pendatang dan saat itu Shaqiri juga punya dua sarudara laki-laki.
Ayahnya tidak bisa berbicara bahasa Jerman maupun Swiss dan itu mempersulit langkah mereka di negara baru tersebut.
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR