Karena pada kenyataannya, hampir 70 persen generasi milenial berharap bisa berpartisipasi lebih banyak di masyarakat.
Angka itu nyatanya lebih tinggi dibanding nonmilenial yang hanya 54 persen.
Islandia, Negara Paling Bahagia di Dunia Tapi Anak Mudanya Tak Percaya Bumi Diciptakan Tuhan
Mungkin inilah yang menyebabkan mereka lebih aktif mencari komunitas di luar komunitas aslinya.
Meski kurang terikat dengan lingkungan asli, generasi ini cukup aktif di komunitas online.
Tumbuh dengan internet dan media sosial tentu membentuk bagaimana mereka memandang masyarakat.
Sebanyak 34 persen generasi milenial melihat komunitas online lebih nyaman dibanding offline, sementara 26 persennya mengaku lebih nyaman berkomunikasi via online.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini:
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR