Advertorial

Menurut Penelitian Terbaru Gerenasi Milenial adalah Tetangga yang Mengerikan, tapi…

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Dua dari tiga generasi melenial tidak merasa menjadi bagian dari komunitas lokal di mana mereka tinggal.
Dua dari tiga generasi melenial tidak merasa menjadi bagian dari komunitas lokal di mana mereka tinggal.

Intisari-Online.com -Dua dari tiga generasi melenial tidak merasa menjadi bagian dari komunitas lokal di mana mereka tinggal.

Begitu menurut survei terbaru.

Studi yang meneliti 1.000 milenial dan 1.000 nonmilenial itu mengeksplorasi gagasan tentang komunikasi massa.

Dari situ studi menemukan bahwa 64 persen generasi milenial mengaku terputus dari kelompok mereka.

Mengapa? Sebagian besar karena mereka tidak punya banyak waktu luang.

Baca juga:Mulai dari Nerd Hingga Alay, Inilah Lima Tipe Generasi Milenial di Indonesia, Anda Termasuk yang Mana?

Menurut hasil penelitian, generasi milenial hampir dua kali berpotensi mengatakan mereka tidak punya waktu untuk ngumpul bersama lingkungan mereka dibandingkan nonmilenial.

Persentasenya kira-kira sebegini: 51 persen vs 33 persen.

Satu dari lima (22 persen) mengatakan, mereka tidak berpartisipasi karena tidak berteman dengan siapa pun di lingkungan mereka.

Sementara 27 persennya mereka tidak tahu caranya.

Survei terbaru ini, yang dilakukan oleh OnePoll atas nama platform komunikasi CNote, juga menemukan, bahwa terputus dari lingkungan lokal dapat menyebabkan perasaan kesepian.

Lebih dari separuh milenial (sekitar 57 persen) yang mengaku merasa terasing dari lingkungan lokal mereka juga mengalami perasaan kesepian—akibat terasing dari lingkungan.

Pada dasarnya, masih menurut survei, mereka sangat ingin tergabung dalam komunitas-komunitas di mana mereka tinggal.

Karena pada kenyataannya, hampir 70 persen generasi milenial berharap bisa berpartisipasi lebih banyak di masyarakat.

Angka itu nyatanya lebih tinggi dibanding nonmilenial yang hanya 54 persen.

Islandia, Negara Paling Bahagia di Dunia Tapi Anak Mudanya Tak Percaya Bumi Diciptakan Tuhan

Mungkin inilah yang menyebabkan mereka lebih aktif mencari komunitas di luar komunitas aslinya.

Meski kurang terikat dengan lingkungan asli, generasi ini cukup aktif di komunitas online.

Tumbuh dengan internet dan media sosial tentu membentuk bagaimana mereka memandang masyarakat.

Sebanyak 34 persen generasi milenial melihat komunitas online lebih nyaman dibanding offline, sementara 26 persennya mengaku lebih nyaman berkomunikasi via online.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini:

Artikel Terkait