30 Juli – Hujan Meteor Delta Aquariid Selatan
Hujan meteor Delta Aquariid dimulai tanggal 12 Juli — 23 Agustus dan mencapai puncak dengan lintasan 16 meteor per jam pada tanggal 30 Juli. Hujan meteor yang akan tampak dari rasi Aquarius ini berasal dari sisa debu komet Marsden and Kracht.
12 Agustus – Hujan Meteor Perseid
Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus, hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 12 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 100 —150 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus.
Rasi Perseus baru akan terbit setelah lewat tengah malam yakni pukul 01:00 WIB. Bulan cembung masih cukup terang di langit malam. Bulan terbit pukul 21:42 dan akan jadi sumber polusi cahaya alami bagi pengamat, meskipun tidak seterang Bulan Purnama.
10 Oktober – Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor Taurid berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke, berlangsung sejak 10 September – 20 November dan tidak pernah menghasilkan lebih dari 5 meteor per jam.
21 Oktober – Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor Orionid yang berasal dari sisa debu komet Halley akan menyambangi kita di bulan Oktober. Tepatnya dari 2 Oktober sampai 7 November.
12 November – Hujan Meteor Taurid Utara
Hujan meteor Taurid Utara juga tampak datang dari rasi Taurus dan dimulai dari tanggal 20 Oktober – 10 Desember dengan puncak pada tanggal 12 November.
17 November – Hujan Meteor Leonid
Dulu hujan meteor Leonid pernah tampak luar biasa dengan badai meteornya, akan tetapi untuk saat ini hujan meteor Leonid hanya menyisakan 15 meteor per jam saat puncak.
14 Desember – Hujan Meteor Geminid
Di penghujung tahun 2017, hujan meteor Geminid kembali menjadi tontonan menarik dengan 120 meteor per jam saat puncak. Hujan meteor yang tampak datang dari rasi kembar Gemini ini berlangsung dari tanggal 4 — 17 Desember dan puncaknya akan terjadi tanggal 14 Desember. (NGI)
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR