Intisari-Online.com - Warga Maluku Utara akan menjadi warga paling beruntung di dunia pada tahun 2016 ini. Maba, salah satu kota provinsi tersebut, akan menjadi daerah dengan durasi totalitas gerhana matahari total terlama di dunia.
Dari data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), kota tersebut akan mengalami totalitas gerhana selama 3 menit 20 detik.
Durasi totalitas di Maba sekitar satu menit lebih lama dari kota-kota lain di Indonesia. Di Palu, totalitas gerhana akan berlangsung selama 2 menit 10 detik, sementara di Tanjung Pandan, Belitung, selama 2 menit 11 detik.
Astronom amatir dari Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ), Muhammad Rayhan, mengungkapkan, lamanya durasi totalitas tergantung lokasi.
"Semakin dekat dengan garis pusat dan semakin ke timur, totalitas gerhana akan semakin lama," kata Rayhan saat ditemui Kompas.com pada Jumat (15/1/2015).
Kota Maba menjadi kota yang berada di garis pusat lintasan gerhana sekaligus menjadi daratan paling timur Indonesia yang masuk dalam jalur gerhana.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa lembaganya telah bersiap untuk melakukan penelitian di Maba.
"Selain Lapan, NASA juga akan melakukan penelitian di Maba," ungkap Thomas dalam peluncuran Hitung Mundur 55 Hari Jelang Gerhana Matahari Total pada Jumat lalu.
Dalam gerhana matahari total pada 9 Maret 2016, Indonesia merupakan negara yang paling beruntung. Wilayah Indonesia menjadi satu-satunya daratan yang masuk dalam lintasan gerhana.
Totalitas gerhana terlama di dunia sendiri berlangsung selama 4 menit 9 detik. Namun, daerah yang mengalami durasi terlama itu sulit dijangkau sebab berada di tengah Samudra Pasifik.
(kompas.com)