Intisari-Online.com - Selama ini banyak masyarakat yang salah kaprah dan selalu menganggap bahwa produk susu kental manis adalah 'susu sapi' yang diproses menjadi cairan kental.
Namun BPOM Indonesia secara resmi memberi pernyataan bahwa produk yang biasa disebut 'susu kental manis' (SKM) ini tidak mengandung susu pada Rabu (4/7/2018).
Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, seperti dilansir dari Kumparan.com, susu kental manis hanya mengandung protein (Nx6,38) 6,5% dan lemak susu minimal 8%. Tanpa ada kandungan padatan susu sama sekali.
Tanpa padatan susu, susu kental manis telah berhasil "menipu" masyarakat yang justru sering menyajikannya untuk anak, sebagai alternatif dari susu bubuk yang memiliki harga lebih mahal.
Tentu hal ini cukup mengejutkan bagi hampir semua masyarakat Indonesia yang selama ini kerap memberikan SKM untuk anak-anaknya.
Baca Juga: 10 Ponsel Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Terjual 250 Juta Unit!
Susu kental manis dinyatakan berbahaya bagi kesehatan karena kandungan gula yang sangat tinggi di dalamnya.
Oleh sebab itu, mengonsumsi SKM secara berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak.
Dan parahnya, banyak orangtua yang selama ini belum menyadarinya sehingga kasus diabetes anak juga mengalami peningkatan.
Lalu apakah susu kental manis layak disbeut sebagai pelengkap gizi anak?
Dr Juwalita Surapsari Spesialis Gizi Anak mengungkapkan bahwa kandungan protein pada SKM sangat kecil, hanya sekitar 5% dari total kalori.
Sementara susu pertumbuhan lain (dalam bentuk bubuk) bisa mencapai protein hingga 18%.
Dilansir dari Kompas.com, Juwalita juga mengatakan bahwa kandungan gula dalam kental manis sangat tinggi.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR