Setiap kali muncul keinginan untuk merokok, pria penggemar grup music Rolling Stone ini mengunyah permen. Hasilnya cukup efektif. Dia berhasil melewati masa transisi itu dengan baik
Agar komitmennya bisa terjaga, Bimbim pun woro-woro ke keluarga, personel Slank yang lain, dan teman-temannya tentang rencananya berhenti merokok.
Langkah ini untuk memotivasi diri sekaligus terapi. Sebab bagi Bimbim, seorang manusia itu yang dipegang omongannya.
Jadi, setiap tergoda untuk kembali menghisap nikotin, dia harus menolaknya karena telah terlanjur woro-woro.
Faktor lain, malah mungkin ini yang utama, yang membuat Bimbim begitu teguh untuk berhenti merokok adalah rasa cintanya kepada sang anak.
Sebab, dulu, sang buah hati sering menyindir kebiasaan merokok Bimbim. Waktu itu anaknya yang masih kecil sering menulis di kotak korek api ayahnya, "You are not smoking anymore".
Seandainya kata-kata itu keluar dari orang lain, Bimbim mengaku tak akan menggubris. Bahkan sekalipun berasal dari istri atau saudaranya sendiri.
Namun karena keluar dari sang putri tercinta, kesadaran Bimbim seperti ditusuk-tusuk.
Kini Bimbim sukses 100% melepaskan diri dari asap rokok.
Bahkan kantor manajemen Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan, pun bebas dari asap rokok. Fakta yang mungkin sulit terbayangkan pada 1990-an dulu.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR