Baca juga: Pasangan Ini Dibunuh oleh Anak Kandungnya Sendiri yang Tak Terima Mengidap 'Penyakit Keturunan'
Cara kerja alat ini adalah dengan menerapkan metode radiasi listrik statis. Sehingga alat itu bisa mendeteksi ada tidaknya sel kanker di otak.
Penemuan itu juga sudah menjalani serangkaian uji coba pada pasien penderita kanker otak kecil. Sebelum menggunakan alat ini, pasien hanya bisa terbaring dan tak mampu bergerak.
Setelah pasien tersebut menjalani serangkaian terapi selama 2 bulan menggunakan alat ini, pasien penderita kanker otak kecil ini sudah dapat menggerakkan anggota-anggota tubuhnya, termasuk tersenyum.
Alat pembasmi kanker otak yang disinyalir dapat menekan biaya pengobatan pengidap kanker otak dan meminimalisir paparan radiasi tinggi dari pengobatan kanker pada umumnya.
Memang Tuhanlah yang menentukan hidup mati seseorang, namun sebagai manusia kita harus terus berusaha untuk mendapatkan kesembuhan. Wahyuni Sahara)
Baca juga: Bukan Danau Toba, Inilah Danau Terdalam di Indonesia, Ada Gua Tengkorak di Dalamnya
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR