Advertorial
Intisari-Online.com- Kata orang, hal yang paling mendebarkan dalam sebuah hubungan yang serius, adalah saat pertama kali harus bertemu dengan orangtua dari pasangan kita.
Alias, ketemu calon mertua.
Maklum, pertemuan pertama inilah yang akan sangat menentukan hubungan ini selanjutnya.
Jika kesan pertama begitu baik, maka selanjutnya rasanya akan lebih lancar.
Tapi masalahnya, kalau sampai ada kesan buruk, bersiap-siap saja hubungan akan kandas di tengah jalan.
Apalagi bagi masyarakat dengan budaya Timur, seperti di Indonesia, orangtua masih menjadi faktor penentu yang cukup besar.
Tak ada pilihan, kita harus bisa memberi kesan yang baik di pertemuan perdana ini.
Nah, dalam acara silaturahmi Idul Fitri kali ini kita mungkin harus bertemu dengan calon mertua.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menghadapi momen penting itu adalah:
Sebab yang terpenting dalam penampilan ini adalah harus rapi dan sopan di mata mereka.
Ingat, calon mertua adalah orang yang menginginkan pasangan yang baik untuk anaknya. Baik tidak harus berarti menarik atau cantik berlebihan.
Berpenampilan rapi juga bukan berarti kita harus berpakaian pesta atau malah baju kantoran.
Berpakaianlah sewajarnya saja dan tidak terlalu mencolok. Seperti tidak memakai baju berbahan kaos, tidak memakai rok mini, tidak memakai celana pendek, dll.
Apakah mereka orangtua yang cukup tradisional atau justru malah begitu terbuka?
Jangan lupa untuk menanyakan kira-kira hal apakah yang mereka sukai dan tidak mereka sukai.
Termasuk apakah ada sikap-sikap kita yang kemungkinan tidak disukai oleh mereka.
Ada kemungkinan pasangan kita akan sulit mengemukakan sifat-sifat orangtuanya. Bisa jadi karena mereka memang sudah begitu dekat dan sangat subjektif.
Kita bisa mensiasatinya dengan mengurai pertanyaan kita. Bagaimana kebiasaan mereka sehari-hari?
Apa saja yang membuat mereka marah? Bagaimana pandangan mereka tentang suatu hal?
Dari jawaban-jawaban itulah kita bisa menilai kira-kira seperti apa sifat dan karakter calon mertua.
Apabila diundang untuk acara makan, maka akan lebih baik jika kita makan dengan aturan mereka. Ketahui dulu apa yang boleh dan tidak dalam aturan mereka di meja makan.
Selesai makan, jika memang perlu, kita bisa membantu untuk membereskan. Jangan sungkan untuk turun tangan agar memberi kesan yang baik.
Perhatikan juga peraturan-peraturan lain yang mungkin tidak berlaku di tempat tinggal kita.
Misalnya, tidak tertawa keras-keras, tidak mengangkat kaki ketika duduk, atau selalu membuka alas kaki saat masuk ke dalam ruangan.
Tetap kuasai diri dan berusaha untuk tetap terlibat dalam pembicaraan secara luwes. Jawab saja semua pertanyaan calon mertua dengan jujur dan sewajarnya.
Jika memang sulit untuk memulai pembicaraan dengan calon mertua, kita bisa memulainya dengan topik-topik yang mungkin mereka akan sukai. Misalnya dari hobi olahraga, tanaman, atau aktivitas sosial.
Baca juga:Ratu yang Sederhana dan ketika Masih Muda Berpacaran di Atas Es Itu Akhirnya Turun Tahta
Tetap perlakukan dia dengan baik, dengan cara menghormati dan menghargainya. Keakraban antara kita dengan pasangan tidak selalu diartikan seperti yang kita harapkan.