Advertorial

Yang Sedang Merencanakan Pernikahan, Hati-hati, Inilah Ciri Calon Mertua yang akan Jadi Masalah Bagi Anda

Moh Habib Asyhad

Editor

Ketika Anda punya masalah dengan ibu mertua, suami Andalah yang harus menengahi dan membantu mencari jalan keluarnya.
Ketika Anda punya masalah dengan ibu mertua, suami Andalah yang harus menengahi dan membantu mencari jalan keluarnya.

Intisari-Online.com -Jika Anda ingin tahu apakah pernikahan Anda akan menemui kendala besar dalam hubungan dengan ibu mertua atau tidak, simakciri calon mertua yang akan menjadi masalahdalam perkawinan Anda kelak.

Sekaligus, simak juga bagaimana cara menghadapinya nanti:

-Calon ibu mertua tak sensitif dan kerap mencampuri keputusan Anda berdua.

Menurut Dr Phil, ketika Anda punya masalah dengan ibu mertua, suami Andalah yang harus menengahi dan membantu mencari jalan keluarnya.

Demikian juga jika hal itu terjadi pada suami dan ibu Anda (ibu mertuanya). Orang dengan hubungan yang terdekat lah yang harus menjadi pembawa pesan.

(Baca juga:Wanita Sadis Ini Menikah 5 Kali dan Membunuh Suami, Anak, Cucu, serta Ibu Mertuanya)

- Calon ibu mertua sangat tergantung pada anaknya, baik secara emosional maupun kebutuhan gaya hidup.

Coba cari tahu, mengapa ia tampak begitu sulit merelakan anaknya menjadi milik Anda. Apakah pasangan Anda adalah anak laki-laki satunya, atau bahkan anak semata wayang yang selama ini merawatnya?

Amati bagaimana cara pasangan Anda merawat ibunya. Sangat mengesankankah? Wajar kan, bila calon ibu mertua Anda khawatir akan kehilangan perhatiannya?

- Pasangan kerap menomorsatukan ibunya ketimbang kebutuhan Anda.

Kita tidak bisa membagi kesetiaan atau prioritas, antara keluarga dan ibu mertua. Ketika Anda menikah, keluarga kecil Anda adalah prioritas Anda.

Meskipun begitu, Dr Phil menyarankan agar Anda tidak mengkritik hubungan pasangan dengan ibunya. Hal itu hanya akan memicu banyak masalah, atau memperparah masalah yang sudah ada.

- Calon ibu mertua kerap memperlakukan anaknya seolah masih anak-anak yang perlu dijaga dan disayangi.

Terkadang, juga bersaing dengan Anda. Ketika sakit, pasangan lebih memilih dirawat oleh ibunya daripada Anda. Alasannya, karena ia lebih nyaman dengan cara sang ibu merawatnya.

Mintalah agar pasangan berhenti membandingkan Anda dan ibunya. Katakan, "Aku bukan ibumu, dan aku punya cara sendiri untuk melakukan hal ini."

(Baca juga:Heboh! Surat Undangan Pesta Pernikahan Anies - Jokowi, Fakta atau 'Hoax'?)

-Pasangan selalu memutuskan sesuatu berdasarkan saran ibunya, dan kerap tak mendengarkan opini Anda.

Sebaiknya, bernegosiasilah dengan pasangan mengenai peran ibu mertua dalam rumah tangga Anda berdua.

Jangan berasumsi bahwa Anda dan suami membutuhkan peran yang sama dari ibu mertua sampai Anda berdua membicarakannya.

- Pasangan selalu meminta saran ibunya ketika Anda berdua berselisih paham.

Pada dasarnya, orangtua hanya tahu masalah Anda ketika Anda memberitahukannya.

Orangtua Anda akan mendengar ketika Anda mendatanginya setiap kali Anda marah, frustrasi, dan punya masalah dengan pernikahan Anda, tapi mereka tidak akan tahu ketika Anda sudah berdamai dengan pasangan.

- Ibu calon mertua kerap menilai karakter dan kepribadian Anda.

Saat ada pertemuan keluarga, Anda kerap diabaikan oleh ibu calon mertua karena ia sibuk membicarakan Anda bersama anggota keluarga lainnya.

Anda jadi kesal mengapa calon mertua tidak langsung mengajak Anda bicara untuk lebih mengenal Anda.

(Baca juga:Mengharukan, Ibu Ini Rela Mengandung Cucunya Sendiri karena si Menantu Tidak Memiliki Rahim Lagi)

- Ibu calon mertua menentang rencana pernikahan Anda dan anaknya berdasarkan opininya sendiri.

Namun, cobalah untuk memandang hal-hal yang terjadi dari sisi calon ibu mertua. Temukan apa yang menjadi kekhawatirannya.

Ingatlah juga bahwa Anda adalah tamu di dalam keluarganya. Ketika Anda ingin memasuki keluarga ini, ikutlah aturan dan tata cara kehidupan mereka supaya Anda diterima.

Artikel Terkait