"Dia ingin menyingkirkan sanksi internasional sehingga Korea Utara dapat menghasilkan lebih banyak uang dan menjadi negara yang hebat."
Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un menjelang pertemuan bersejarah kedua pemimpin pada 12 Juni mendatang.
Baca juga: 7 Kapal Perang Terbesar Dalam Sejarah, Nomor 1 Berukuran 3 Kali Lapangan Sepakbola
Dia akan bertemu Kim Jong-un pada hari Minggu (10/06/2018), sementara pertemuan dengan Donald Trump akan berlangsung pada hari Senin, Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Kedua pemimpin diharapkan tiba di Singapura pada hari Minggu sebelum pertemuan puncak mereka yang sangat ditunggu di Hotel Capella di Sentosa pada hari Selasa.
Trump kemungkinan akan menginap di Shangri-La Hotel, sedangkan Kim akan tinggal di The St Regis.
Trump, yang berada di Kanada untuk KTT G-7, memberikan cuitan pada pukul 4.58am (waktu Singapura) bahwa ia sedang dalam perjalanan ke Singapura, di mana "kami memiliki kesempatan untuk mencapai hasil yang benar-benar indah untuk Korea Utara dan dunia".
Dia menambahkan, "Saya menantikan untuk bertemu dengannya dan berharap bahwa kesempatan satu kali ini tidak akan sia-sia!"
Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, dalam wawancara dengan para wartawan Singapura di Beijing, Sabtu, setelah lima hari perjalanannya ke Washington dan Pyongyang, mengatakan bahwa AS dan Korea Utara menginginkan perdamaian di semenanjung Korea.
"Saya telah bertemu kedua belah pihak, saya melihat keikhlasan di kedua sisi, saya melihat keinginan, kesediaan untuk melarikan diri dari kendala yang telah diterapkan selama tujuh dekade terakhir - jadi dengan niat baik dan kreativitas, mari kita lihat apa yang mereka hasilkan," katanya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Baca juga: Hiii... Usai Membunuh, Pria Ini Bawa Potongan Kepala Korbannya ke Kantor Desa
Source | : | washingtonpost.com,straitstimes.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR