Advertorial

Dari Designer Tas Terkenal, Kate Spade Berjuang Melawan Penyakit Mentalnya hingga Berakhir Bunuh Diri

Tatik Ariyani
Mentari DP

Tim Redaksi

Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian yang di dalamnya juga berisi pesan untuk putrinya.
Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian yang di dalamnya juga berisi pesan untuk putrinya.

Intisari-Online.com - Kate Brosnahan Spade, yang menciptakan tas tangan iconic, bunuh diri pada usia 55 tahun dengan cara gantung diri di apartemennya di Manhattan pada Selasa (5/6/2018), menurut kepolisian New York.

Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian yang di dalamnya juga berisi pesan untuk putrinya.

Designerini memulai debut tas dengan branding Kate Spade New York pada tahun 1993 dan tiga tahun kemudian Spade membuka toko pertamanya di kota.

Dia memulai debutnya hanya dengan enam bentuk tas, dia menggabungkan bentuk yang ramping, utilitarian dan palet warna-warni dengan cara yang benar-benar baru.

Baca Juga:Sebelum Jadi Bupati Purbalingga dan Ditangkap KPK, Dulunya Tasdi Seorang Supir Truk

Terkenal karena tasnya yang berwarna-warni, Kate Spade New York kemudian memiliki lebih dari 140 toko ritel dan outlet di seluruh Amerika Serikat dan lebih dari 175 toko secara internasional.

Seiring waktu, Spade menjauhkan diri dari bisnisnya.

Pada tahun 1999, dia dan suaminya, Andy Spade menjual merek ke Neiman Marcus seharga $ 33,6 juta (Rp466,5miliar).

Liz Claiborne mengakuisisi perusahaannya pada tahun 2007 dan Spade meninggalkan merek dengan namanya.

Perusahaan fashion mewah Coach mengumumkan rencana pada Mei 2017 untuk membeli Kate Spade seharga $ 2,4 miliar (sekitar Rp33,3triliun).

Perusahaan Kate Spade New York mengatakan meskipun Spade belum berafiliasi dengan mereka selama lebih dari satu dekade, Spade, suami dan mitra kreatifnya Andy adalah pendiri dari brand tercinta mereka dan Spade sangat dirindukan dan dihormati atas kecantikan yang dibawanya ke dunia fashion.

Spade ditemukan gantung diri dengan syal yang diduga terikat dengan kenop pintu.

Baca Juga:Jangan Remehkan Perihal Keuangan, Simak 5 Panduan Sukses Finansial untuk Pasangan Baru Menikah Ini

Kematiannya mendorong curahan kesedihan di antara penggemar dan pelanggan perusahaannya, termasuk Chelsea Clinton dan Ivanka Trump.

Kakak Kate Spade mengatakan bahwa saudarinya menderita penyakit mental yang melemahkan dirinya selama tiga atau empat tahun terakhir dan dia mengobati dirinya sendiri dengan alkohol.

Anggota keluarganya telah berjuang mati-matian untuk membantu Spade tetapi tidak berhasil.

Spade sempat khawatir bagaimana perawatan di rumah sakit dapat merusak citra merek Kate Spade.

Suami dan Andy juga mencoba membujuk Spade untuk berobat, kemudian mereka membuat rencana tentang bagaimana pengobatan itu akan berhasil dan siapa yang akan merawat putrinya kemudian.

Setelah beberapa kali membujuk Spade, akhirnya kakak Spade melepaskannya.

Dia berkata, "Kadang-kadang Anda tidak bisa menyelamatkan orang-orang dari diri mereka sendiri."

"Salah satu hal terakhir yang dia katakan kepada saya adalah, 'Reta, saya tahu Anda membenci pemakanan dan tidak ingin menghadirinya, tetapi bagi saya, Anda harus datangke pemakaman saya, setidaknya."

"Tolong!' Saya tahu dia mungkin sudah punya rencana, tetapi dia bersikeras tidak punya rencana."

Baca Juga:A-4 Skyhawk Jet Tempur Pembom Nuklir TNI AU Asal Israel yang Ternyata Berteknologi Seperti Motor Vespa. Kok Bisa?

Artikel Terkait