Advertorial
Intisari-Online.com – Berita kematian Razan al Najjar menyebar luas seperti virus.
Hal ini dikarenakan perawat Palestina ini tewas setelah terbunuh oleh sniper Israel.
Padahal saat itu, perawat berusia 21 tahun ini sedang mencoba membantu pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Dilaporkan, dua atau tiga peluru meluncur dan tepat mengenai bagian dadanya.
Tak lama setelah kejadian ini, Najjar dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (1/6/2018).
Baca juga:Kata-kata Terakhir Razan al-Najjar: 'Aku Malu Jika Tidak Berada di Garis Depan untuk Bangsaku'
Setelah peristiwa menyedihkan itu, sejumlah perhatian tertuju pada keluarga wanita cantik nan baik hati tersebut.
Sang ibu bahkan menceritakan kisah Razan Najjar yang menyayat hati dihadapan media.
Hal ini seperti dikutipGrid.IDdari akun Twitter jurnalis Timur Tengah CJ Werleman, @cjwerleman yang mengunggah sebuah video pada 3 Juni 2018.
Dalam video berdurasi satu menit 30 detik tersebut, terekam curahan pilu hati Ibunda Razan Najjar atas kepergian putrinya tercinta.
“Razan Najjar was a 21-year-old Palestinian medic.” (Razan Najjar adalah seorang perawat Palestina berusia 21 tahun.)
“She was murdered by an Israeli sniper while giving medical aid to wounded protesters.” (Dia dibunuh oleh seorang sniper Israel saat memberikan bantuan medis kepada para demonstran yang terluka.)
“Her heartbroken mother goes through the clothing and ID she was wearing the moment she was killed.” (Ibunya yang patah hati menunjukkan pakaian dan kartu ID yang dia kenakan anaknya saat dia terbunuh), tulis @cjwerleman dalam unggahannya.
Dalam video tersebut Ibunda Razan terlihat menunjukkan rompi paramedis Najjar dan kartu identitas yang dikenakan anaknya.
"Ini adalah senjata yang digunakan putriku untuk melawan Zionis (menunjukkan rompi milik Razan yang berlumur darah).
Ini adalah senjatanya.
Dan ini adalah amunisi senjata putriku (menunjukkan kain kasa medis).
Ini adalah kartu identitas putriku untuk melihat apakah dia teroris atau bukan (menunjukkan kartu ID milik Razan).
Tapi merekalah yang teroris (zionis).
Orang yang membanggakan kemanusiaan, meninggalkan kami tanpa hak.
Di manakah letak kemanusiaan?Di mana?.
Bahkan rompi ini tidak menyelamatkannya dari mereka (zionis).
Di manakah letak kemanusiaan?Di manakah hak putriku?Di mana?
Dia seperti kupu-kupu.
Selalu peduli pada saudara-saudaranya.
Dia pergi dan membelikan saudara-saudaranya baju baru untuk Idul Fitri.
'Hari ini aku mau membelikan mereka hadiah bu'
Dan ia melakukannya, kecuali adik laki-lakinya dan dia membawakan hadiah pada adiknya itu kemarin.
Dia berkata pada adik perempuannya, bahwa ia akan membawa adiknya berbelanja di kota Gaza.
Dia akan selalu bertanya apa yang bisa ia belikan untukku.
'Ibu mau apa?, katakan bu!'.
Dia tak pernah menyerah.Dia menolong banyak orang, dia menyelamatkan banyak orang.Dia melakukan banyak hal.
Dia adalah anggota tim paramedis wanita pertama di Gaza.
Razan adalah anggota tim paramedis wanita pertama di Gaza yang bekerja di lapangan.
Sampaikan pesan kami pada dunia.
Tetap diamlah negara-negara Arab! Diamlah hingga kami dibunuh satu persatu selagi kalian tetap diam.
Kalian membuka jalan bagi mereka untuk melakukan hal ini pada kami.
Kalian harus berbuat sesuatu jangan diam!.
Kalian harus berdiri dan melihat, lihat ketidakadilan yang di alamai warga Palestina," ujar Ibu Razan dalam video tersebut.
Diakhir video, seorang wanita yang lebih tua dari Ibunda Razan terlihat menangis terisak.
"Oh sayangku," ujar wanita itu sembari menangis.
Video pengakuan ibu Razan tersebut menjadi viral dan telah ditonton sebanyak lebih dari 24,3 juta kali di Twitter. (Dewi Lusmawati)
(Artikel ini sudah tayang di grid.id dengan judul “Pilu! Ibunda Razan Najjar Ungkap Sang Putri Sempat Membelikan Saudara-saudaranya Baju Baru untuk Idul Fitri Sebelum Tewas”)