Advertorial

Razan al-Najjar, Petugas Medis Palestina yang Ditembak Mati Tentara Israel Meski Mengenakan Seragam Medis

Tatik Ariyani
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Orang-orang Palestina mengatakan Najjar tewas ketika menghampiri seorang pengunjuk rasa yang terluka di dekat pagar perbatasan.
Orang-orang Palestina mengatakan Najjar tewas ketika menghampiri seorang pengunjuk rasa yang terluka di dekat pagar perbatasan.

Intisari-Online.com - Seorang wanita Palestina ditembak mati oleh tentara Israel di dekat pagar Gaza, saat protes dan tindak kekerasan terjadi, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Wanita itu adalah Razan al-Najjar (21) yang ditembak di dekat Khan Yunis pada hari Jumat (1/6/2018).

Peristiwa itu menambah korban warga Gaza yang tewas oleh tembakan Israel sejak akhir Maret menjadi 123 korban jiwa.

Menurut juru bicara kementerian kesehatan Ashraf al-Qudra, Najjar adalah seorang sukarelawan dari kementerian kesehatan.

Baca Juga: Dicap Pasangan Pemberontak, Ini 1 Aturan Kerajaan yang Selalu Dilanggar Pangeran William dan Kate Middleton

Baca Juga: Setelah Rebut Pangeran Charles dari Putri Diana, Beginilah Perlakuan Ratu Elizabeth pada Camilia, Sungguh Tak Terduga!

Najjar sedang mengenakan seragam putih khas petugas medis ketika dia ditembak di bagian dada.

Orang-orang Palestina mengatakan Najjartewas ketika menghampiri seorang pengunjuk rasa yang terluka di dekat pagar perbatasan.

"Saya mengatakan bahwa itu berbahaya untuk mendekati (pagar), tetapi dia menjawab bahwa dia tidak takut mati dan ingin membantu pemuda itu, "kata seorang rekan media untuk wartawan Gaza.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka sedang mendalami laporan itu.

Baca Juga: Tak Seperti Putri Diana-Charles yang penuh Kepedihan, Kisah Cinta Kate-William Amat Romantis!

Namun,militer mengatakandalam sebuah pernyataan bahwa"ribuan pembuat rusuh" berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan, "membakar ban dekat dengan pagar keamanan dan berusaha merusak infrastruktur keamanan."

Ada tembakan yang diarahkan ke kendaraan militer dan seorang Palestina menyeberang ke Israel untuk menanam granat dan kembali ke Gaza, katanya.

Hal itu membuat tentara segera bertindak "sesuai dengan aturan pertempuran".

Sebuah baku tembak pada Selasa malam dimulai dengan rentetan roket dan mortir ke Israel yang berasal dari Gaza.

Baca Juga: (Foto) 'Hanya' Bermodal Tahi Lalat dan Rambut, Wanita Ini Ubah 50 Karakter Kartun Populer Menjadi Dirinya, Mirip!

Hal itu juga yang mendorong Israel untuk menanggapi dengan meluncurkan serangan ke 65 titik yangdiduga militan di Gaza.

Itu adalah serangan terburuksejak perang tahun 2014 di Gaza,diikuti berminggu-minggu demonstrasi dan bentrokan mematikan disepanjangperbatasan, dimulai pada 30 Maret.

Protes-protes itu menuntut agar orang-orang Palestina yang melarikan diri dan diusir dalam perang 1948agar bisakembali rumah mereka, yang sekarang berada di dalam wilayah Israel.

Puncak dari protes itu adalah tanggal 14 Meiketika setidaknya 61 orang Palestina tewas dalam bentrokan ketika puluhan ribuwarga Gazamemprotes pengalihan kedutaan AS di Israel ke Yerussalem pada hari yang sama.

Baca Juga: (Foto) 10 Cara 'Gila' diskusi Mobil Rusak, Kreatif atau Malah Konyol?

Artikel Terkait