Advertorial
Intisari-Online.com -Hingga saat ini Indonesia dan Israel belum memiliki hubungan diplomatik, tapi uniknya Indonesia pernah membeli sejumlah persenjataan dari Israel mulai dari senapan serbu hingga jet tempur.
Untuk membeli persenjataan Israel yang dilakukan secara rahasia itu, beragam cara pernah ditempuh Indonesia seperti menggelar Operasi Alpha untuk membeli sejumlah jet tempur A-4 Skyhawk, melalui perwakilan industri produsen senjata di Singapura, melalui ‘broker’ penjual persenjataan dan lainnya.
Pembelian sebanyak 16 jet tempur dari Israel merupakan operasi intelijen yang melibatkan Badan Intelijen ABRI (BIA) pada tahun 1978 dengan cara mengapalkan A-4 secara bertahap dari Israel ke Indonesia.
Supaya tidak menarik perhatian semua A-4 yang berada di dalam kapal tarnspor dibungkus kain pembungkus pesawat bertulisan F-5, dengan maksud seolah-olah Indonesia membeli pesawat dari AS.
Baca juga:Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel, Termasuk Masjid Al-Aqsa, Sebagai 'Tindakan Balasan'
Misi pembelian semua A-4 dari Israel itu berlangsung lancar termasuk pengiriman para pilot A-4 dari TNI AU selama beberapa bulan ke Israel.
Agar tidak mengundang tanda tanya, para pilot TNI AU yang berlatih menerbangkan A-4 di Israel itu, oleh negara diberitakan ‘sedang sekolah terbang di AS’.
Usai latihan terbang di Israel, semua pilot A-4 dari Indonesia memang sengaja dikirim ke AS untuk ‘jalan-jalan’ sekaligus membuktikan bahwa mereka memang benar-benar berada di AS.
Sedangkan untuk senjata tempur seperti senapan Galil buatan Israel yang telah digunakan oleh para personel TNI, jumlahnya cukup banyak mulai dari senapan serbu hingga senapan penembak runduk.
Baca juga:Masih Dendam, Israel Akan Larang Napi Hamas Nonton Siaran Piala Dunia di Penjara
Kadang para personil TNI yang sedang menggunakan senapan Galil tidak menyadari jika senapan yang tembakannya dikenal memiliki akurasi tinggi itu adalah buatan Israel.
Tapi ada juga persenjataan yang dioperasikan oleh TNI AU tidak disembunyikan identitasnya sebagai buatan Israel.
Yakni sejumlah UAV Heron yang hingga saat ini bermarkas di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca juga:(Foto) Ya Ampun, Bersihkan Selokan Sampai Seperti Ini Hanya Digaji Rp138 Ribu!
Indonesia tertarik membeli UAV Heron karena selain bisa dioperasikan untuk melaksanakan misi pengintaian juga bisa dipasangi senjata berupa bom sehingga dapat digunakan untuk menghancurkan target.
Namun dalam perkembangan terkini, Indonesia harus melakukan langkah yang sangat hati-hati jika ingin membeli persenjataan dari Israel.
Pasalnya pembelian senjata Indonesia dari Israel,dipastikan akan mendapat protes dan kecaman hebat dari masyarakat Indonesia.